by

Bahagia itu di Dada!

oleh: Shamsi Ali Al-Kajangi

Seringkali kita menatap jauh ke seberang. Seolah ingin menyeberangi samudra luas demi mendapatkan kebahagiaan. Dan semua kita, tanpa kecuali, berlari ke sana ke mari, seolah tanpa ujung, demi menemukan kebahagiaan itu.

Seringkali pula kita menyangka bahagia itu terukur oleh ukuran-ukuran subyektif kemanusiaan kita. Kaya itu bahagia. Kuat itu bahagia. Kuasa itu bahagia. Sehat itu bahagia. Terkenal itu bahagia.

Kita umumnya tidak tersadarkan betapa banyak yang kaya, berkuasa, populer, sehat, bahkan dihormati banyak orang, justeru digeluti penderitaan tiada akhir.

Kebahagiaan itu dekat. Kebahagiaan itu ada pada diri kita. Bahagia bersemayam dalam hati dan jiwa kita masing-masing. Bersihkan hati dari rakus, irihati apalagi hasad, dendam dan amarah. Belajarlah merasakan kebahagiaan itu dengan “syukur” dalam hati.

Tentukan sekeliling kita dengan hati dan perasaan sendiri. Jangan hati dan perasaan ditentukan oleh keadaan sekeliling kita.

Biarkan diri sendiri yang mengontrol perasaan. Jangan biarkan orang lain yang mengontrol dan menentukan perasaan kita. Kuasai diri sendiri. Jangan mau dikuasai oleh orang lain. Dan semua itu terikat oleh kuasa Yang Maha Tunggal.

Itulah salah satu esensi dasar: laa ilaaha illa Allah. Hidup dengan segala pergerakan dan dinamikanya ada di tanganNya. “Di genggamanNya segala kebaikan. Dan dia berkuasa atas segala sesuatu”.

NYC Subway, 24 Oktober 2022

(Shamsi Ali Al-Kajangi)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.