BANDARA AWARD 2018 AJANG KOMPETISI SECARA SEHAT PARA PENGELOLA BANDARA

JAKARTA (iHalal.id) — Direktorat Jenderal Perhubungan Udara bekerja sama dengan Majalah Bandara melakukan survey pengguna jasa bandara untuk ke sepuluh kalinya. Tahun 2018 survey dilakukan di 105 (seratus lima) bandara dari Sabang sampai Merauke mulai dari bulan April sampai Oktober 2018. Survey ini menjadi acuan Dewan Juri dalam pemilihan Bandara Terbaik dalam ajang Penganugerahan Bandara Award 2018 yang dihelat di Hotel Borobudur.

Budi Karya dalam sambutannya menyampaikan bahwa dengan letak geografis Indonesia yang sangat luas, maka diperlukan konektivitas yang cepat dan efisien. Maka bandara sebagai pintu gerbang utama perpindahan orang maupun barang, kehadirannya sangat dinantikan. Mengingat peningkatan pengguna jasa bandara di Indonesia merupakan tantangan bagi dunia penerbangan Indonesia untuk dapat tetap menyediakan pelayanan jasa penerbangan yang baik, terutama penyediaan fasilitas umum yang ramah di lingkungan bandara.

“Kami selaku regulator, terus melakukan pembinaan dan pengawasan kepada seluruh pengelola bandara di Indonesia untuk selalu menjaga dan meningkatkan pelayanan bagi pengguna jasa penerbangan. Peran serta masyarakat dan media juga dibutuhkan untuk memberikan tanggapan dan saran, sehingga dapat menjadi perbaikan bagi ke depannya dalam memberi pelayanan terbaik bagi pengguna jasa”, ujar Budi Karya.

Penganugerahan Bandara Award 2018 ini bertujuan untuk memberikan reward kepada bandara agar bersaing secara sehat dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada pengguna jasa penerbangan dengan tidak mengesampingkan aspek keselamatan dan keamanan yang tidak bisa ditawar-tawar.

“Kepada penerima anugerah saya berharap bisa menjadi penyemangat untuk mengembangkan bandara. Bagi pengelola bandara saya menghargai kegigihan membangun bandar udara ini. Dan saya memberikan apresiasi kepada Majalah Bandara, Dewan Juri, para Bupati, Walikota, Operator Bandar Udara dan jajaran di Direktorat Jenderal Perhubungan Udara bahwa apapun yang di lakukan adalah demi Indonesia yang lebih baik”, ungkap Budi.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti menyampaikan pesan bahwa pengelola bandara tidak boleh memandang sebelah mata dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jasa.

“Kepada pemenang pada kompetisi ini jangan sampai puas sampai disini, harus terus bersaing meningkatkan kualitas dan mengelola bandara dengan baik. Perlu menjadi perhatian kita bahwa banyak bandara perintis yang perlu diperhatikan seperti Bandar Udara Miangas di Utara Indonesia. Kita harus merawat bandara yang jauh terluar, terpinggir itu menjadi bandara terdepan”, ujar Polana.

Adapun beberapa penghargaan khusus diberikan kepada :
1. Bandara Mutiara SIS Al Jufri Palu, sebagai bandara yang memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat pasca musibah gempa dan tsunami.
2. Kepala Bandara SIS Al Jufri Palu, Benyamin Noach Apituley, sebagai Kepala Bandara yang memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Palu dan sekitarnya pasca gempa;
3. Penghargaan Smart Airport diberikan kepada Terminal 3 Soekarno Hatta, Bandara Sultan Thaha Jambi, Bandara Internasional Jawa Barat, Kertajati;
4. Bandara I Gusti Ngurah Rai sebagai bandara yang mensukseskan kegiatan IMF;
5. Bandara Ahmad Yani sebagai bandara yang berkonsep Green Airport;
6. Dodi Darma Cahyadi sebagai Kepala Bandara yang mendorong perekonomian dan pariwisata di tiga wilayah yaitu Karimunjawa, Banyuwangi dan Samarinda.

Penghargaan UPBU Best Airport 2018 diberikan kepada Bandara Kalimarau Berau, sebagai bandara terbaik dari 75 unit penyelenggara bandar udara. Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai sebagai bandara terbaik di lingkungan Angkasa Pura I, dan Bandara Internasional Soekarno Hatta sebagai bandara terbaik di lingkungan Angkasa Pura II. Selanjutnya Penghargaan Indonesia Best Airport of The Year diberikan kepada Bandara Internasional Soekarno Hatta.

“Untuk bandara yang sudah di kelola dengan baik, agar terus bersaing, dan meningkatkan kualitas. Semoga ke depan jumlah bandara yang disurvei bisa semakin bertambah dan bagi pengelola bandara dapat menerapkan teknologi smart airport, eco airport dan green airport di lokasi bandara masing-masing”, pungkas Polana. (Sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *