JAKARTA (iHalal.id) — BAZNAS mengembangkan ukuran keberhasilan pemberdayaan zakat melalui metode Social Return on Investment (SROI). Hal ini mengemuka dalam Acara BAZNAS Development Forum yang diselenggarakan di Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Kamis (20/9).
Acara hasil kerjasama BAZNAS dengan Lazis Muhammadiyah (Lazis Mu) dan SROI Network Indonesia ini mengangkat tema “Zakat sebagai Investasi Sosial”.
Hadir sebagai pembicara diantaranya Ketua BAZNAS, Prof. Dr. Bambang Sudibyo MBA, CA, Anggota BAZNAS, Nana Mintarti, Direktur Utama LazisMu, Hilman Latief dan Rini Suprihartanti dari SROI Network Indonesia.
Sekitar 50 peserta yang hadir dalam kegiatan ini berasal dari unsur Penggiat Zakat yakni
BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat baik pada tingkat nasional, Provinsi maupun kabupaten/ kota.
Bambang Sudibyo mengatakan, BAZNAS saat ini terus mengembangkan ukuran keberhasilan program-program pemberdayaan zakat agar pemanfaatan dana umat dapat tepat sasaran dan berdampak signifikan dalam kesejahteraan mustahik, baik jasmani maupun spiritual.
Dalam acara ini, para pembicara berbagi pengalamannya tentang perkembangan terkini model-model pengukuran dampak dari pengelolaan zakat di Indonesia.
SROI merupakan salah satu metode pengukuran dampak yang kini makin banyak digunakan. Dalam acara ini, BAZNAS bekerjasama dan menghadirkan pembicara dari SROI Network Indonesia.
Rini Suprihartanti mengatakan, inisiasi pengembangan SROI Network Indonesia dimulai sejak tahun 2014,
oleh sekelompok mitra pendiri yang memiliki pengalaman sebagai praktisi, peneliti dan pengembang berbagai program-program investasi sosial.
Tujuannya untuk membangun kemitraan yang dapat mengimplementasikan dan mengembangkan konsep SROI di Indonesia.
BAZNAS Development Forum adalah pertemuan rutin sebulan sekali sejak April 2018 dengan melibatkan para pegiat zakat di Indonesia. Tujuannya untuk mendorong berbagai gagasan, kajian, dan kerjasama Organisasi Pengelola Zakat Indonesia. (Deden Heru)