BNI Syariah Pertahankan The Best Sharia Bank di Anugerah Syariah Republika 2018

JAKARTA (iHalal.id) — BNI Syariah pertahankan penghargaan The Best Sharia Bank kategori Bank Buku 2 (modal inti Rp 1 Trilyun s.d. Rp 5 Trilyun) untuk kedua kalinya pada acara Anugerah Syariah Republika (ASR) 2018 bertempat di JW Mariot Jakarta (8/11). Penghargaan ini diterima sebagai bentuk keberhasilan BNI Syariah dalam memberikan kontribusi optimal bagi stakeholders melalui pertumbuhan kinerja yang positif di atas rata-rata industri perbankan syariah berdasarkan tahun buku 2017. Hadir sekaligus memberikan penghargaan Ketua Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI, KH. Ma’ruf Amin, didampingi Komisaris Utama Republika, Erick Thohir dan Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi dan diterima Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo.

Anugerah Syariah Republika (ASR) merupakan event tahunan Republika Group untuk ikut berpartisipasi dalam memajukan, mengembangkan, dan memeratakan aktivitas ekonomi islam di Indonesia. Gelaran acara ASR 2018 merupakan kedua kalinya sebagai bentuk dukungan perkembangan industri syariah di Indonesia yang diberikan bagi pelaku-pelaku industri syariah dalam hal ini telah berkontribusi aktif dalam membangun ekonomi bangsa dan ekonomi umat. Sebanyak 20 perusahaan dan 3 tokoh raih ASR 2018 terdiri dari perbankan syariah, asuransi syariah, financial technology (fintech) syariah dan lembaga filantropi. Turut hadir dalam acara ini Menteri Agama RI, Lukman Hakim Syarifudin; Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro; Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Syafruddin; Menteri Pariwisata Arief Yahya, dan Menteri Dalam Negeri, Tjahyo Kumolo.

Kriteria penilaian didasarkan pada perhitungan kuantitatif kinerja perusahaan/lembaga selama 2017 dan pendekatan kualitatif yang bersandarkan pada kualitas layanan, edukasi, sosialisasi, dan engagement dengan masyarakat, inovasi dan terobosan-terobosan menjadi bagian penting penilaian. Untuk industri keuangan syariah terutama perbankan penilaian kuantitaif didasarkan pada Return on Aset (ROA), pembiayaan bermasalah (NPF), pertumbuhan aset, pertumbuhan pembiayaan, Rasio Kecukupan Modal (CAR), hingga Dana Pihak Ketiga (DPK).

Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi menyampaikan “ASR merupakan wujud nyata dukungan Republika Group dalam memajukan ekonomi syariah, ingin bersama para pelaku usaha syariah, regulator, bankir, dan penggiat keuangan syariah lainnya terus memperkuat peran dan kiprah ekonomi syariah di Tanah Air. Ekonomi syariah kini menjadi bagian penting yang tak bisa dilepaskan dalam menopang pertumbuhan dan pemerataan ekonomi”.

“Alhamdulillah, BNI Syariah kembali mendapatkan kepercayaan sebagai The Best Sharia Bank dua tahun berturut-turut dari Republika. Hal ini memberikan semangat dan motivasi kami dalam memajukan pertumbuhan industri keuangan syariah, membuka akses-akses keuangan kepada masyarakat dengan produk dan layanan syariah. Strategi yang dilakukan bukan hanya produk, melainkan values Hasanah yang berarti kebaikan yang terus mengalir baik di dunia sampai di akhirat/Hasanah Way. Inilah yang menjadi komitmen BNI Syariah sebagai Hasanah Banking Partner untuk berupaya memberikan kontribusi positif bagi kemajuan ekonomi syariah di Indonesia”, papar Firman.

Kinerja BNI Syariah Triwulan III – 2018

Kinerja BNI Syariah triwulan 3 tahun 2018 mengalami pertumbuhan yang semakin positif. Laba bersih mencapai Rp306,6 Miliar atau naik 24,3 persen dari bulan September tahun 2017 sebesar Rp246,6 Miliar. Cerminan pertumbuhan terlihat dari aset BNI Syariah pada triwulan 3 tahun 2018 yang mencapai Rp38,9 Triliun atau naik sebesar 21,5 persen year on year (yoy) dari triwulan 3 tahun 2017. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 14,2 persen (data SPS per Agustus 2018 BUS-UUS).

Dari sisi bisnis, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp26,9 Triliun atau naik 19,3 persen yoy dengan kontribusi pembiayaan terbesar pada segmen Konsumer sebesar Rp13,6 Triliun (50,8%) diikuti oleh segmen Komersial sebesar Rp6,1 Triliun (22,5%), segmen Kecil dan Menengah Rp5,8 Triliun (21,5%), segmen Mikro Rp1,0 Triliun (3,8%) dan Hasanah Card Rp394 Miliar (1,5%).

Selain pembiayaan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp33,5 Triliun atau naik 21,4 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 9,6 persen (data SPS per Agustus 2018 BUS-UUS) dengan jumlah nasabah sebesar 2,8 juta.

Peningkatan efisiensi dengan meningkatkan ekspansi dana murah (CASA) melalui kerjasama dengan Institusi, Perguruan Tinggi, Sekolah dan Komunitas salah satunya program pelatihan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk optimalisasi manajemen keuangan masjid di 10 kota. Per September 2018 komposisi DPK didominasi oleh dana murah (giro dan tabungan) mencapai 54,19 persen meningkat dibanding posisi yang sama tahun lalu sebesar 48,70 persen. (Sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *