WASHINGTON STATE (iHalal.id) — Masjid Ar-Rahmah yang terletak di Kota Redmond Washington State bisa dikategorikan sebagai miniatur kehidupan Masyarakat Madani (era Islam di Madinah yang dipimpin Rasulullah–red). Artinya, umat Islam dari berbagai negara dan suku bangsa tadi berkumpul dalam melaksanakan ubudiah (ibadah–red) sehari-hari.
Imam Masjid Ar-Rahmah Redmond Washington State Ustadz Muhamad A. Joban, MA. mengaku bangga dengan jamaahnya yang berasal dari berbagai negara itu. Persatuan dan persahabatan sangat terasa dalam melaksanakan ibadah sehari-hari. (Foto: Dok. pribadi).
Tak terkecuali pada bulan Suci Ramadhan 1445 H ini, kegiatan jemaah Masjid lintas kultural tersebut semakin terlihat. Mereka saling bahu membahu dalam menyemarakan syiar kegiatan Ramadhan, mulai dari kegiatan Teraweih hingga menyiapkan menu Takjil dan Ifthar (makan besar–red).
Menurut Imam Masjid Ar-Rahmah asal kota Purwakarta Jawa Barat Ustadz Muhamad Awod Joban, MA., kegiatan Ramadhan lebih semarak dengan keterlibatan jemaah Masjid yang berasal dari berbagai suku bangsa tadi.
“sungguh berbuka puasa bersama di Masjid kami (Masjid Ar-Rahmah–red) akan mengingatkan kita pada era keemasan Islam di era Madinah yang dipimpin Rasulullah sendiri, dimana para sahabat dari berbagai suku bangsa besatu dalam balutan persatuan dan persahabatan”, tutur Imam lulusan Al-Azhar Cairo Mesir itu kepada iHalal.id melalui pesan WA semalam (31/24).
Ustadz Joban menambahkan, hampir setiap hari di bulan Suci Ramadhan ini, jamaah Masjid yang menjadi “perwakilan suku bangsa” tadi menjadi sponsor Ifthar, sambil mempromosikan kuliner khas masing-masing negara asalnya. Seperti malam tadi (Sabtu, 30 Maret 2024–red), giliran masyarakat muslim asal Indonesia unjuk gigi dengan menyediakan kuliner khas tanah air, dari gorengan hingga sayuran khas seperti sop dan sayur asem.
Ustadz Joban kemudian mengutip sebuah Hadith;
“Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192).
Menurut panitia, lebih dari 1.000 umat Islam hadir dalam acara buka bersama pada saat masyarakat Indonesia menjadi tuan rumah. Acara kemudian dilanjutkan dengan Teraweih berjamaah hingga larut malam. (gaf).