oleh: Yanuardi Syukur *
Buku “Pulih Bersama Bangkit Perkasa” karya Perkumpulan Rumah Produktif Indonesia yang diterbitkan Perpusnas Press akan diikutsertakan dalam pameran perdamaian pada 9th Assembly of the Abu Dhabu Forum for Peace di Abu Dhabi, 8-10 Desember 2022.
Buku tersebut ditulis oleh 150 penulis se-Indonesia dalam berbagai topik seperti pendidikan, moderasi, luar negeri, pangan, transformasi digital, dan lain sebagainya. Buku itu sebelumnya telah diserahkan kepada Dubes Australia Penny Williams dan Asisten Stafsus Wapres RI Guntur Subagja di Jakarta.
Buku yang akan dipamerkan di Abu Dhabi tersebut diserahkan oleh inisiator dan editor buku Yanuardi Syukur kepada Sekretaris Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI Dr. Andy Hadiyanto di Wisma Khadimul Ummah MUI, Jakarta (27/10/2022).
Di buku G20 terdapat sejumlah pengurus MUI yang ikut menulis, masing-masing dari MUI Pusat Yanuardi Syukur, M. Ibrahim Hamdani, Guntur Subagja, dan Hadiyan. Sedangkan dari MUI DKI Jakarta ada Nanda Khairiyah dan Subandriyah, serta Asriyati Najamuddin dari MUI Gorontalo.
“Saya berharap secara pribadi bisa konsisten mereproduksi pikiran dan ide dengan menulis. Dan semoga buku ini menjadi pemantik banyak harapan dan pikiran yang terserak di seluruh nusantara untuk kedamaian dan kesejahteraan umat manusia masa kini dan yang akan datang,” harap Asriyati Najamuddin sebagai kontributor buku.
Anggota Komisi Dakwah MUI Pusat Dr. Hadiyan berpandangan bahwa buku ini adalah kepedulian masyarakat Indonesia akan terwujudnya tatanan kehidupan dunia yang lebih baik yang ditandai dengan sikap saling membuka diri seluruh negara untuk saling bersinergi dan berkolaborasi.
Nanda Khairiyah selaku Ketua Bidang Seni Budaya MUI DKI Jakarta menulis tentang Moderasi Beragama dalam buku tersebut. “Bicara soal Moderasi Beragama adalah sebuah keniscayaan hari ini. Moderasi Beragama diposisikan sebagai vaksin melawan fenomena Islamophobia. Oleh karenanya model ini perlu digaungkan ke seluruh dunia agar semakin banyak yang memahami pentingnya jalan tengah dalam melaksanakan keagamaannya masing-masing,” jelas Nanda.
Abu Dhabi Peace Forum adalah event tahunan yang diadakan di bawah arahan Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan. Tahun ini, forum mengambil tema “Globalized Conflict and Universal Peace: Urgent Needs for Partnerships.”
Acara dihadiri oleh 500 undangan dan 40 organisasi internasional yang membahas langkah-langkah serius dalam menciptakan perdamaian dunia. Wakil Presiden Prof. Dr. KH. Ma’ruf Amin dijadwalkan hadir, begitu juga Wakil Ketua Umum MUI Dr. KH. Marsudi Syuhud, Ketua MUI dan Rektor UIN Jakarta yang juga anggota Majlis Al Ilmi Al A’la (senate council) Muhammad bin Zayed University for Humanities Prof. Amany Lubis, dan para ulama, cendekiawan, pakar, dan tokoh lainnya.
Pada Juli 2022 yang lalu, Sekretaris Jenderal Abu Dhabi Peace Forum Al Mahfoudz bin Abdullah Bayyah dan Vice Chancellor for Development and Investment of Muhammad bin Zayed University for Humanities Khalifa Al Dhaheri mengundang Wapres, Ketua Umum MUI, Ketua Umum PP. Muhammadiyah serta Ketua Umum PBNU untuk hadir dalam acara tersebut.
*Ketua Forum Alumni AIMEP