oleh: Shamsi Ali *
Ada satu hal yang sering disalah pahami oleh sebagian Umat ini. Ketika membaca ayat-ayat Al-Qur’an berulang-ulang. Biasanya ada timbul di benak mereka: “kan sudah berkali-kali”. Untuk apa dibaca berulang-ulang.
Mereka belum paham bahwa Kitab ini dinamai Al-Qur’an, bukan sekedar “bacaan”. Tapi bacaan yang dalam dan berulang-ulang.
Hal itu karena membaca, bahkan sudah tahu sekalipun dari sebuah bacaan, belum tentu telah membaca dalam arti yang sesungguhnya (haqqa tilawatih).
Al-Qur’an bukan sekedar buku bacaan. Bahkan tidak sekedar untuk diketahui. Tapi bertujuan untuk menanamkan hidayah dalam jiwa-jiwa manusia. Karenanya sekedar “tahu” bukan tujuan terakhir dari Al-Qur’an. Membacanya bertujuan untuk menghadirkan petunjuk (hudan) dalam hidup seseorang.
Salah satu ilustrasi yang Allah berikan tentang Al-Qur’an adalah bahwa Al-Quran itu bagaikan air hujan yang diturunkan dari langit. Air hujan itu akan turun dan turun lagi hingga masanya tanah yang kering menjadi subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang segar dan bermanfaat bagi manusia.
Demikianlah membaca Al-Qur’an. Membacanya bagaikan siraman air ke tanah untuk menyuburkannya. Al-Qur’an adalah siraman “heavenly water” (air suci) ke jiwa-jiwa manusia yang akan menyuburkannya. Jiwa yang sehat dan subur itulah yang akan melahirkan “buah-buah segar kehidupan” (prilaku, karya, inovasi) yang sehat dan menyehatkan.
Karenanya jangan pernah mempertanyakan kenapa kitab yang sama dibaca, dibaca, dan dibaca lagi. Karena setiap kali dibaca Al-Quran akan menyirami jiwamu sehingga menjadi subur untuk melahirkan amal, karya dan inovasi kehidupan.
Siramlah lahanmu setiap saat. Siramlah jiwamu setiap waktu.
اللهم ارحمنا بالقران واجعله لنا نورا وهدا ورحمة…اللهم اجعل القران ربيع قلوبنا وشفاء صدورنا وذهاب همومنا…
Semoga Allah merahmati dan selalu menunjuki langkah-langkah kita dengan cahaya Al-Qur’an. Amin.
Jamaica City, 16 Oktober 2022
- Shamsi Ali Al-Kajangi