Dunia Dukung World Hijab Day

BANDUNG (iHalal.id) — Para pemimpin dunia dari berbagai Negara mendukung Gerakan World Hijab Day (Hari Berhijab Sedunia) yang digaungkan World Hijab Day Organization. Melalui situs resminya worldhijabday.com, beberapa pemimpin Eropa dan Amerika menganjurkan penggunaan hijab dengan berbagai alasan, antara lain sebagai pelindung diri hingga modis.

Menteri Pertama Kabinet Skotlandia Nicola Sturgeon, mendukung World Hijab Day. (Foto: Dok. WorldHijab,com)

Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon bahkan menganjurkan Hijab dan busana Muslim sebagai pakaian alternatif sehari-hari, karena fashionable, ujarnya. Lain lagi dengan salah satu anggota parlemen Skotlandia dari Partai Konservatif Annie Wells yang mendukung Gerakan Hijab sebagai pilihan dalam berbusana.

Sementara anggota Parlemen Skotlandia pria Stuart McMillan mendukung World Hijab Day dengan alasan sebagai pilihan yang tepat dalam berbusana untuk kaum perempuan pada umumnya.

Lain halnya dengan Senator Amerika untuk Negara bagian New York Roxanne J. Persaud yang berpendapat Worl Hijab Day dapat dijadikan momentum bagi gerakan toleransi beragama dengan segala atributnya, seperti Hijab.

“komitmen kita dalam menjalankan kebebasan beragama harus sejalan dengan tindakan. Kita membutuhkan kebersamaan dalam menghadapi ancaman kebencian dan intolerance”, ucapanya, menanggapi Gerakan World Hijab Day yang ke-8 ini.

Salah satu Imam yang berpengaruh di Amerika Serikat asal Sulawesi, Ustadz Shamsi Ali mengaku gembira, nilai-nilai Islam sudah diakui dunia. Hanya saja Shamsi Ali menyayangkan, gerakan World Hijab Day ini kurang mendapat tempat di tanah air, yang nota bene sebagai Negara Islam terbesar di dunia.

“Mestinya Indonesia mampu memberi warna pada gerakan World Hijab Day ini, kenapa di Indonesia malah ada yang mengkampanyekan sebagai hari tidak berhijab? Ini Aneh!”, Kata Presiden Nusantara Foundation Amerika Serikat itu, melalui WA (31/01). Seperti diberitakan situs mysharing.co kemarin (30/01), kelompok yang tergabung kedalam Hijrah Indonesia, malah akan mengkapanyekan “No, Hijab Day”

Seperti diberitakan Woman Hijab Day Organization, dari hasil jajak pendapat terungkap, sebanyak 71% wanita berjilbab di dunia masih menghadapi diskrimanasi. Ini sangat memprihatinkan ditengah tantangan dunia menghadapi kejahatan seksual, termasuk fedofilia (kejahatan sex terhadap anak) hingga sex menyimpang LGBT (Lesbian, Gay, Bisex & Transgender/ Waria—red.). Mestinya gerakan kaum perempuan yang dengan sadar ingin menutup auratnya mendapat dukungan dari berbagai pihak, jika ingin kejahatan sexual menurun. (Gaf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *