BANDUNG (iHalal.id) —- Majelis Nasional Forum Alumni HMI Wati FORHATI minta pemerintah dan masyarakat berhenti menggunakan istilah gender dalam segala aspek kehidupan. Penggunaan istilah gender justru merendahkan eksistensi perempuan yang sangat tinggi di mata Islam.
Pernyataan itu disampaikan oleh Koordinator Presidium Majelis Nasional Forum Alumni HMI Wati FORHATI Hanifah Husein, dalam acara LKSG (Latihan Kader Sensitif Gender), Sabtu (4/08) di Bandung, Jawa Barat. Menurut Hanifah, yang membedakan perempuan adalah dia harus melahirkan sebagai kodrat dari sang pencipta. Penggunaan istilah gender di tengah masyarakat tadi sudah begitu masif, sehingga terjadi bias gender.
“gender dengan macam pemaknaannya, yg jelas bukan karena alat pamungkas untuk berlindung dari kelemahan perempuan atau menutupi kelemahan perempuan”, tegas Hanifah.
Jika hal ini terus dilakukan akan mengganggu ketahanan keluarga yang telah dibina dalam mahligai perkawinan yang Islami. Padahal, peran dan keberdaan perempuan dalam kehidupan sehari-hari adalah garda depan Ketahanan Keluarga itu sendiri. Oleh karena itu, FORHATI mengajak semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat berhenti menggunakan istilah gender dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan den berbangsa dan bernegara. Gender lebih tepat disempurnakan melalui ketahanan keluarga.
Acara LKSG (Latihan Kader Sensitif Gender) yang diikuti oleh kader HMI dan KOHATI seluruh Indonesia ini berlangsung selama tiga hari. Menurut Penanggungnawab Ketua Umum KOHATI cabang bandung 2017-2018 Eling Wening Pangestu tujuan diadakannya LKSG ini adalah untuk terbinanya kader HMI yang sadar akan gender serta dapat mengadvokasikan permasalahan- permasalahan gender hingga tuntas, sejalan dengan prinsip Insan Cita, insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam serta bertanggung jawab atas kemakmuran rakyat Indonesia.
Selain Hanifah Husein, Acara LKSG (Latihan Kader Sensitif Gender) cabang Bandung ini juga dihadiri pengurus Presidium Majelis Nasional Forum Alumni HMI Wati FORHATI masa bakti 2017-2022, diantaranya Wirdaningsih, Ida Islahiyah dan Wira Haryanti.(Gaf)