Hampir Bangkrut, Setelah Dapat Sertifikat Halal Jadi Laris Manis

SINGAPURA (iHalal.id) — Restoran seafood yang menyajikan hidangan kerapu ini nyaris bangkrut. Tapi, tak disangka kembali laris manis berkat sertifikat halal.

Restoran bergaya Zi Char sudah menjadi ciri khas Singapura. Biasanya restoran Zi Char menawarkan berbagai macam menu yang bisa dinikmati beramai-ramai dalam satu meja. Namun kebanyakan restoran zi Char di Singapura menyajikan hidangan babi sehingga tak ramah muslim.

Salah satu restoran zi char di Singapura, hampir saja bangkrut karena menyajikan seafood dan hidangan babi. Melansir Asia One (29/09), restoran bernama 57 Seafood itu awalnya dibuka pada tahun 2019. Tetapi bisnis yang dijalankan oleh pria bernama Towkay Novestine Tan ini tidaklah berjalan mulus, terutama ketika pandemi datang.

Sampai akhirnya Towkay menyadari di sekitar lokasi restorannya, tepatnya di Woodlands, Singapura, banyak komunitas muslim Melayu yang tinggal disana. Towkay pun memutar otak untuk menyelamatkan bisnis kulinernya tersebut.

Saat banyak restoran zi char di daerah tersebut yang menyajikan babi, pria berumur 52 tahun ini justru berpikir untuk mendapatkan sertifikasi halal. Hal ini bertujuan agar ia bisa melayani lebih banyak masyarakat, termasuk warga muslim.

Mendapatkan sertifikasi halal di Singapura tidaklah mudah. Dibutuhkan proses yang cukup panjang agar mampu mencapai tahap sertifikasi. Namun, usaha yang dilakukan olehnya ternyata berhasil. Keputusannya itu pun mampu menyelamatkan restoran tersebut dari kebangkrutan.

Restoran seafood zi char miliknya pun diubah namanya menjadi Mari Mari Seafood (yang berarti ‘ayo’ dalam Bahasa Melayu). Pria ini juga berhasil mengantongi sertifikat halal pada Agustus 2020.

Setelah sertifikasi halal pada restorannya, penjualan di Mari Mari Seafood melonjak hingga tiga kali lipat. Menyadari hasil tersebut, Towkay pun berpikirk akan terus mengurus sertifikasi halal jika ia membangun warung makan lainnya. “Ini benar-benar mengubah hidup saya. Ke depannya kalau saya punya warung makan lain, saya akan tetap memilih yang bersertifikat halal,” pungkasnya.

Tak hanya di satu gerai saja, kedua gerai dari Mari Mari Seafood pun sudah bersertifikat halal. Namun untuk menu spesial kerapu steamboat hanya bisa dipesan di gerai yang berlokasi di Woodlands.

Awalnya, pria tersebut mengaku ragu dalam menjual menu Kerapu Steamboat. Takutnya, menu ini tidak laku di pasar makanan halal. Tetapi setelah memperkenalkan menu itu dan mendapat ulasan baik dari para pelanggan, ia pun yakin bahwa banyak pelanggan menyukainya.

Ada beberapa menu lain yang ditawarkan oleh restoran milik Towkay. Hidangan khas Thailand Leng Saap yang biasanya dibuat dari daging babi pun divariasikan dengan bahan yang halal.

Leng Saap secara tradisional terbuat dari tulang belakang babi rebus. Tetapi menu yang hadir di restoran itu diubah menjadi ramah muslim dengan diganti menjadi tulang belakang domba.

Adapun pilihan seafood mulai dari Kepiting Lumpur Sri Lanka, udang, sotong, kerang, dengan berbagai pilihan saus, hingga ayam goreng kampung yang mereka hargai mulai dari Rp 100 ribuan.

Restoran bersertifikat halal memang banyak dicari oleh masyarakat maupun turis muslim ketika datang ke Singapura. Tak heran jika keputusan pria tersebut berhasil dan tepat sasaran. (red/detikfood)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *