JAKARTA (iHalal.id) — Dewan Masjid Indonesia mendapat kepercayaan langsung dari Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud dari Arab Saudi dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman untuk mendirikan Museum Rasulullah di Indonesia. “Alhamdulillah berkat putusan Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, Ketua Umum DMI Muhammad Jusuf Kalla dan juga saya Syafruddin selaku Wakil Ketua Umum mendapat kepercayaan khusus untuk membangun Museum Rasulullah di Indonesia dalam waktu dekat,” kata Syafruddin saat memberikan keterangn pers di Kantor DMI, jakarta, Kamis (1/8). Syafruddin menjelaskan sudah lebih dari setahun merintis komunikasi dan melakukan penjajakan dengan pemerintah Arab Saudi dan juga Yayasan Museum As-Salamu Alayka Ayyuha An-Nabiyy.
“Sudah berkali-kali saya bertemu mereka untuk melakukan penjajakan dan perencanaan pembangunan museum ini. Ini merupakan tahun kedua hubungan kami terbangun,” ungkap Syafruddin yang juga menjabat Menteri PANRB. Indonesia merupakan negara pertama di luar kawasan jazirah Arab yang akan memiliki Museum Rasulullah. “Suatu kebanggaan tentunya mereka (pengelola Museum Rasulullah) memilih Indonesia sebagai negara pertama untuk pembangunan Museum Rasullah dari 25 negara lain di dunia,” ucap Syafruddin.
Untuk itu hari ini DMI mengadakan pertemuan dengan Pimpinan Yayasan Museum As-Salamu Alayka Ayyuha An-Nabiyy Abdullah Nassir untuk membahas berbagai hal teknis agar Museum Rasulullah dapat segera terwujud. “Kami membahas berbagai hal teknis untuk memperlancar pembangunan Museum Rasulullah. Rencananya MoU akan dilaksanakan oleh Pak Jusuf Kalla antara September atau Oktober,” papar Syafruddin.
Menurutnya, pembangunan museum ini sedang dalam persiapan dan direncanakan dibangun pada tahun ini. Lokasi kemungkinan besar di kawasan Depok Jawa Barat, berada satu lokasi dengan Universitas Islam Internasional Indonesia. “Keputusan pembangunan museum diserahkan kepada Ketua Umum DMI M. Jusuf Kalla, yang juga sebagai orang tua kami,” tambahnya.
Syafruddin menjelaskan Museum Rasulullah yang akan dibangun di Indonesia merupakan museum modern dan terlengkap dengan sistem digital atau alat peraga yang canggih. “Sesuai arahan Pak Jusuf Kalla, Museum Rasulullah yang akan dibangun di Indonesia juga akan menyertakan sejarah Islam di Indonesia,” ujarnya. Selain itu museum ini juga akan menjadi destinasi wisata religi terbaru dunia.
Sementara itu Abdullah Nassir mengatakan Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia memiliki kepentingan untuk mengembangkan museum ini. Sebab museum ini dapat jadi forum pembelajaran tentang Islam sekaligus objek wisata religius. “Museum ini juga diharapkan dapat diakses tidak hanya oleh masyarakat Muslim Indonesia, tetapi juga masyarakat Non-Muslim agar dapat merasakan toleransi umat muslim dan ajaran Islam yang agung dan mulia,” kata Nassir.
Ia menjelaskan semua koleksi penting berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW dapat dilihat dalam museum. Dengan demikian umat manusia secara umum dan Islam khususnya akan mendapat informasi tentang Nabi Muhammad dan Islam yang penuh cinta kasih.
Menurut Nassir lokasi yang dipilih DMI untuk pembangunan Museum Rasulullah sangat ideal, karena memiliki sarana serta prasarana pendukung yang lengkap. “Kami sangat senang dengan lokasi yang direkomendasikan oleh Pak Jusuf Kalla dan DMI. Semoga museum ini akan menjadi ikon baru wisata religi,” harapnya. Selain di Madinah, Arab Saudi, Museum Rasulullah juga ada di Turki. (Adh)