Jangan Meremehkan Orang


Oleh : Idat Mustari*

Menghina—meremehkan orang lain adalah sebuah perbuatan tercela dalam ajaran Islam sebab Allah tidak menyukai hal tersebut. Termasuk meremehkan impian—cita-sita seseorang. Sebab tak seorangpun tahu masa depan seseorang, bahkan dirinya sekalipun, hanyalah Allah Yang Mengetahuinya.

Alkisah di Andalusia yang saat itu wilayahnya masih berada di tangan kaum muslimin. Hiduplah seorang juru angkut barang yang biasa mengangkut berbagai macam barang dari pasar ke rumah para pelanggan dengan menggunakan keledai. Setiap hari dia melakukan pekerjaan yang sama, yaitu mengantarkan barang-barang ke rumah orang-orang yang menggunakan jasanya.

Pada suatu hari, si juru angkut bertanya kepada teman-temanya tentang cita-cita seperti apa yang diinginkan oleh mereka. Ternyata tak ada seorang pun yang menjawab pertanyaan itu. Anehnya si juru angkut itu berkata kepada setiap orang yang ditemuinya bahwa dia bercita-cita menjadi Gubernur Andalusia.

Orang-orang pun terkejut dengan ucapan si juru angkut itu. Salah seorang dari mereka berkata dengan nada mengejek.” Menjadi Gubernur Andalusia katamu?”
“Ya,” jawab si juru angkut itu tegas. Lalu dia bertanya kepada orang yang disebelah kanannya,” Apa yang kamu inginkan jika ternyata satu saat aku jadi Gubernur Andulusia?”

Orang itu kontan menjawab, dengan wajah nyinyir ”Jika kau berhasil menjadi gubernur, kuminta kau meletakan tubuhku di punggung keledai dengan posisi tubuhku menghadap ke belakang, lalu perintahkan para pengawalmu untuk memukuliku seraya berkata:”Orang ini pendusta! Orang ini pendusta.”

“Baiklah,”jawab si juru Angkut,”Akan kulakukan semua itu.” Sambil bertanya ke orang disebelah kirinya,” Kalau kamu apa yang diinginkan jika aku jadi gubernur?”. Orang sebelah kirinya itu menjawab :”Jika kamu berhasil jadi gubernur aku ingin dihadiahi rumah yang megah, kuda yang bagus.”

Waktu terus berjalan, tak seorang pun tahu masa depan, ternyata si juru angkut itu menjadi seorang Gubernur Andalusia, yang bernama Gubernur Al-Mansyur.

Singkat cerita dalam satu kesempatan dua orang itu bertemu dengan Gubernur Al-Masyur. Dan Gubernur Al-mansyur pun melaksanakan janjinya. Yang satu diletakkan tubuhnya di punggung keledai dengan posisi tubuhnya menghadap ke belakang, dipukul oleh para pengawal seraya berkata:”Orang ini pendusta! Orang ini pendusta.” Sedangkan temannya yang satunya lagi diberi rumah dan kuda yang bagus.” Gubernur Al-mansyur berkata:”Aku melaksanakan janjiku agar semua orang tahu bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Rasulullah SAW bersabda,“Janganlah engkau menghina seorang pun.” Jangan remehkan seorang tukang mebel, sebab justru di kemudian hari jadi Presiden. Jangan remehkan seorang mantan kepala desa sebab atas Kuasa Allah sang mantanpun jadi Bupati. Jangan meremehkan siapapun sebab tidak seorang pun tahu masa depan seseorang.

*Pemerhati Sosial dan Keagamaan, Advokat tinggal di Bandung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *