Juara Transhub Challenge 2018 Siap Jawab Persoalan Transportasi

JAKARTA (iHalal.id) — Transhub Challenge 2018 yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan telah berakhir dan menghasilkan juara baru. Kementerian Perhubungan menjamin hak cipta (property right) hasil penelitian dari para peserta tetap terjaga, bahkan siap membantu mendaftarkan hak cipta itu ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

“Property right peserta akan tetap terjaga dan kami juga akan bantu mendaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM untuk memeroleh Hak Cipta atas hasil karya peserta,” tutur Kepala Balitbang Kementerian Perhubuangan Sugihardjo saat Galla Dinner dengan peserta yang dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (13/9/2018) malam.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi keberhasilan pelaksanaan Transhub Challenge 2018 yang telah menghasilkan tiga pemenang untuk masing-masing kategori yakni umum dan mahasiswa
“Saya telah menginisiasi agar Badan Litbang tidak bekerja sendiri tetapi dengan mengajak masyarakat umum untuk memeroleh inovasi,” katanya dalam Puncak Acara Transhub Challenge itu.

Budi Karya juga mengucapkan selamat kepada para pemenang lomba dan berterima kasih atas kontribusi yang baik dan inovatif.
Menurut dia, hasil karya dari lomba ini akan ditindaklanjuti dan dapat diimplementasikan dengan bekerja sama atau mandiri.

Dikatakan, kalangan umum dan mahasiswa telah menunjukkan kemampuan dan perhatiannya terhadap transportasi di masa mendatang. “Banyak mahasiswa yang kreatif dan dewan juri yang luar biasa,” ungkapnya.

Nantinya mereka akan ditawarkan kepada para bapak angkat yang bisa mendukung penuh terhadap pengembangan dan implementasinya.
Saat ini BNI telah menyatakan siap menjadi Bapak Angkat bagi pemenang juara 1 kategori Umum bertemakan Log-In. “Selanjutnya kegiatan ini akan dilaksanakan setiap tahunnya untuk menggali kreatifitas dan inovasi untuk transportasi,” tutur Menhub.

Luar biasa
Secara luar biasa, lomba ide mengatasi permasalahan transportasi di era digital ini berhasil menjaring sebanyak 214 peserta yang terdiri dari 88 peserta kategori umum dan
126 peserta kategori mahasiswa.

Kategori Mahasiswa :
Pemenang 1 adalah Prasetyo (39 Tahun, mahasiswa S2 Institut Teknologi Sepuluh November asal Jakarta Barat) dengan judul penelitian SharC atau Sharing Capacity. Ia berhak atas hadiah Rp 50 juta.

SharC bertujuan memanfaatkan ruang kapasitas dari aset yang dimiliki oleh seseorang atau organisasi baik aset fisik secara langsung atau kapasitas yang didapatkan dari layanan lain. Hal itu untuk bisa dioptimalkan dalam aktifitas transportasi seperti pengiriman barang atau perpindahan penumpang.

Pemenang 2, Arif Riansyah (21 Tahun, Institut Teknologi Sepuluh Nopember asal Jakarta Timur), Edrian Hamidjaya (22 tahun, Institut Teknologi Sepuluh Nopember asal Jakarta Timur) dengan judul penelitian CONsecure. Juara 2 berhak atas hadiah yang Rp 30 juta.

CONsecure yang merupakan aplikasi berbasis perangkat elektronik untuk membantu proses perizinan dan kelengkapan dokumen pendukung dalam industri pelayaran, khususnya pada proses bongkar dan muat.

Pemenang 3 Hibatul Ghazi (20 Tahun, Universitas Gajah Mada, asal Yogyakarta), Arfinda Ilmania (21Tahun, Universitas Gajah Mada asal Jawa Tengah) dengan judul penelitian Nitih-Nitih. Juara 3 meraih hadiah Rp 20 juta.

Inti sari dari penelitian ini merupakan aplikasi berbasis smartphone untuk membantu penumpang difabel dalam mengakses informasi sarana dan prasarana transportasi beserta kontak bahaya.

Kategori umum:
Pemenang 1: Munawir Bangsawan (29) Sulawesi Selatan, Reslyana Dwitasari (39) Jakarta Timur dengan judul Log-In. Log-In atau kependekan dari Logistik Indonesia merupakan layanan aplikasi sinergi penyedia jasa logistic di Indonesia dengan model layanan end to end menggunakan kereta api barang sebagai moda utamanya.

Pemenang kedua: Farisya Adzkia (24 Tahun, PT Bahasa Kinerja Utama asal Jawa Barat) Presteniko Septi Rahadian (26 Tahun, PT Bahasa Kinerja Utama asal Jakarta Selatan), Izzul Haq Al Hakam (26 Tahun, PT Bahasa Kinerja Utama asal Jawa Tengah) dengan judul Trainsity.

Trainsity adalah aplikasi smartphone yang bisa digunakan oleh penumpang kereta rel listrik (KRL) untuk mengetahui kepadatan gerbong kereta. Dengan cara ini, penumpang dapat memilih gerbong atau menggunakan kereta selanjutnya.

Pemenang 3 adalah Ridho Irawan (30 Tahun, Mata Garuda asal Banten), Andika Priyandana (36 Tahun, Mata Garuda asal Jawa Tengah), William Tansil (28 tahun asal Banten) dengan judul penelitian: Mata Garuda. Intinya, ini merupakan aplikasi Big Data yang mengumpulkan (crawling) data dengan bantuan perangkat keras satelit dan alat yang melekat di sarana transportasi internet of thing (IoT). (Sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *