K & B Cafe Halal: Dari Purwakarta untuk Dunia

BANDUNG (iHalal.id) — Cafe dan Kopi seakan tidak bisa dipisahkan dari gaya hidup kaum milenial. Bahkan Cafe dan Kopi sudah menjadi kebutuhan yang tidak terpisahkan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini. Atas dasar itulah, Komunitas Kopi Bandung bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat kembali menggelar pameran kopi dengan tema “Ngopi Saraosna”  (minum kopi sepuasnya–red.) mulai hari ini (12/10) hingga besok (13/10). Penyelenggaraan pameran yang ke-enam kalinya itu bertujuan untuk menumbuh kembangkan rasa cinta masyarakat terhadap hasil bumi asli Indonesia khusunya kopi.

Suasana Pameran “Ngopi Saraosne” Vol. 6, di booth K & B coffee & roastery, (dari kiri-kanan) Abdillah Assegaf Manager Marketing & Business Development, Daud Susanto (Founder) dan Wulan Astuti (Petani kopi binaan dari Desa Pusakamulya, Purwakarta), hari ini (12/10) di halaman Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat. (Foto: iHalal.id/ Sarah Assegaf)

Salah satu peserta pameran adalah K & B coffee shop & roastery asal kota Purwakarta, Jawa Barat. perusahaan ini sengaja membawa para petani binaan ke tempat pameran. Menurut pemilik K & B coffee shop & roastery, Daud Susanto, kehadiran para petani kopi sangat  penting dalam industri cafe.

“bagi kami para petani kopi itu adalah unjung tombak industri cafe, maka dari itu, kami merasa perlu melakukan pembinaan, agar kesinambungan supply dan harga kopi  terjaga”, ujar Daud disela-sela pameran siang tadi di Bandung.

Saat ini, petani kopi yang telah melakukan kerja sama dengan K & B coffee shop & roastery  lebih dari 125 orang. Setelah dibina, para petani kopi ini mampu memanen 3-4 x setahun dari semula yang hanya 1x setahun. Selain itu, pengetahuan para petani kopi  juga bertambah. Sekarang, para petani Purwakarta berhasil menanam kopi Aceh di lereng Gunung Burangrang.

Sementara itu, Manager Marketing & Business Development K & B coffee shop & roastery, Abdillah Assegaf yang akrab dipanggil Abe menambahkan, kerja sama dengan para petani kopi tadi memudahkan pihaknya dalam menjual kopi hingga ke manca negara, seperti ke Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Australia.

“dari petanilah, kami bisa menjual kualitas dan jenis kopi yang lebih variatif yang disukai pembeli-pembeli manca negara”, ujarnya kepada iHalal.id tadi siang.

Saat ini, K & B coffee shop & roastery tengah mengembangkan konsep Cafe Halal yang sedang menjadi tren global. Konsep ini merujuk kepada UU no. 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Konsep Halal, termasuk cafe, sudah menjadi kebutuhan dan menjadi bagian gaya hidup masyarakat modern. Halal saat ini diyakini good and healthy, artinya bukan saja baik  untuk ummat Islam tapi juga untuk semua.

Menurut survey State of the Global Islamic Economy 2014-2015 Report, pengeluaran konsumen muslim untuk sektor makanan dan halal lifestyle (gaya hidup halal), termasuk untuk sektor food & beverages , mencapai 2 Triliun Dollar  di tahun 2013 dan diperkirakan akan tumbuh sebesar  9.5 % menjadi 3,7 Triliun Dollar pada 2019. Hal ini menggambarkan bahwa pasar Halal sangat potensial. Bahkan negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, Australia, menerbitkan buku panduan khusus bagi muslim traveller.  

Gelaran Pameran “Ngopi Saraosna” (Ngora Vol. 6) yang diikuti 73 cafe Jawa Barat ini akan dihadiri para duta  besar negara sahabat yang memiliki ketertarikan terhadap kopi Jawa Barat. Menurut rencana pameran akan dimeriahkan artis-artis papan atas, seperti Nicholas Saputra, Dewi Lestari, d’Masiv, Mustache and Beard, dan Homogenic. Selain itu, pada ajang pameran, disediakan 10 ribu cups kopi gratis hasil racikan Kang Emil (Gubernur Ridwan Kamil—red.). (Sarah Assegaf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *