JAKARTA (iHalal.id) — Eel (31), warga Cianjur Jawa Barat menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI yang terakhir dipulangkan dari penampungan Shelter Griya Singgah Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Jordania, Jumat, 29 November 2019. Kembalinya Eel ke Tanah Air menjadikan KBRI zero shelter atau sudah tidak ada lagi yang ditampung.
KBRI Amman, memfasilitasi pemulangan satu orang PMI yang merupakan penghuni terakhir di Shelter Griya Singgah KBRI Amman. “Dengan telah diselesaikannya masalah Eel, Shelter Griya Singgah KBRI Amman sudah tidak ada lagi WNI/PMI yang ditampung disana,” ujar Duta Besar RI untuk Jordania dan Palestina, Andy Rahmianto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (8/12/2019) malam.
Atase Tenaga Kerja KBRI Amman, Suseno Hadi menambahkan, upaya pemulangan melalui mediasi untuk penyelesaian hak-hak ketenagakerjaan merupakan upaya yang dikedepankan dalam penyelesaian kasus-kasus PMI, dibanding melalui jalur pengadilan. Bila upaya penyelesaian tidak ditemukan kesepakatan, maka proses penyelesaiannya dilimpahkan ke pengadilan.
Sejak diberlakukannya Keputusan Menteri Ketenagakerjaan (Kepmenaker) Nomor 260 Tahun 2015 tentang “Penghentian dan Pelarangan Penempatan TKI pada Pengguna Perseorangan di Negara-Negara Kawasan Timur Tengah”, pengiriman TKI sudah tidak dilakukan lagi. Namun, masalah-masalah yang tersisa masih dihadapi.
Tercapainya zero shelter atau pengosongan seluruh pekerja migran yang ditampung di Shelter KBRI Amman, merupakan yang kedua kali. Dengan capaian ini, masalah yang menghinggapi WNI di Yordania berhasil terselesaikan. “Kami menargetkan tahun 2019 ini masalah-masalah yang dihadapi oleh para pekerja migran yang berada di shelter dapat diselesaikan,” kata Dubes Andy Rachmianto.
Dubes alumnus Hubungan Internasional FISIP Universitas Padjadkaran ini menjelaskan, sebagai bentuk kehadiran negara dalam pelayanan WNI/BHI, KBRI Amman telah melakukan berbagai upaya untuk memastikan pelayanan dan pelindungan kepada WNI bermasalah berjalan dengan baik. Selain melakukan upaya mediasi kasus dan pendampingan kepulangan, KBRI Amman juga melakukan kunjungan ke penjara kasus kriminal maupun kasus-kasus pelanggaran imigrasi secara rutin.
Sejauh ini, capaian yang diraih Satgas Perlindungan WNI/PMI sejak tahun 2017 hingga akhir tahun 2019 membuahkan hasil cukup baik. Dalam kurun waktu tersebut, KBRI Amman berhasil membantu proses mediasi dan pemulangan sebanyak 682 PMI dan 16 orang anak-anaknya.
Sedangkan, jumlah hak-hak ketenagakerjaan yang berhasil diperjuangan baik melalui proses pengadilan maupun mediasi sebesar Rp 12 miliar. “Kosongnya shelter Griya Singgah ini bukan berarti berhentinya upaya KBRI membantu penyelesaian kasus-kasus WNI/PMI yang masih ada. Kami akan selalu hadir dalam melindungi WNI yang masih ada di Yordania,” terang Dubes Andy.
“Diperkirakan, dengan kosongnya shelter Griya Singgah tahun ini, setidaknya telah menjadi sejarah capaian upaya perlindungan WNI termasuk PMI di KBRI Amman, dan Kami akan terus memperjuangkan hak-hak dan melindungi WNI/PMI yang masih ada” tutupnya. (Sat)