JEDDAH (iHalal.id) — Berbagai kegiatan telah digelar oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah untuk memberikan pembekalan bagi masyarakat Indonesia, khususnya kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Wilayah Kerja KJRI Jeddah. Pembekalan tersebut antara lain pelatihan wirausaha dan pelatihan menjadi eksportir.
Kali ini KJRI menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Bank Indonesia (BI), serta Pegadaian dengan menggelar pelatihan seputar perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 200.
Pelatihan bertema “Edukasi Keuangan Dalam Rangka Pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia” berlangsung Kamis, 31 Oktober 2019, di Balai Nusantara Wisma Konsul Jenderal (Konjen) RI Jedda, Arab Saudi.
Para narasumber dari Jakarta terdiri dari Deputi Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Sarjito, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Ida Nuryanti, Kepala Devisi Edukasi dan Layanan Publik LPS, Romi Di Putra, dan Direktur Jaringan, Operasi dan Penjualan PT Pegadaian (persero), Damar Latri Setiawan.
Konjen RI Jeddah, Mohamad Hery Saripudin, mengatakan dalam sambutannya, tujan dari acara ini adalah membekali para PMI agar mengelola hasil jerih payahnya selama bekerja di Arab Saudi dengan merintis usaha atau investasi.
“Forum ini mengajak kita tidak hanya bekerja keras , tapi juga cerdas. Bagaimana mengelola keuangan yang kita peroleh, tidak hanya uang itu membawa barokah, tapi juga berlipat ketika kita pulang ke tanah air,” ucap Konjen.
Dalam kesempatan tersebut, para narasumber berbagi kiat perencanaan keuangan secara aman dan menguntungkan, antara lain tabungan, investasi, remitansi, asuransi, membeli saham, perkreditan dan tabungan mas pegadaian.
Sarjito dalam paparannya berharap pelatihan ini dapat mendorong PMI mampu mengelola pendapatannya secara bijaksana melalui instrumen keuangan yang aman dan terjamin, serta membentengi mereka dari praktik ilegal keuangan yang cenderung merugikan.
Peran PMI cukup strategis dalam menopang perekonomian nasional, di mana remitensi dari sektor ini mencapai USD 10,97 miliar atau setara dengan RP 153,6 triliun pada tahun 2018, tingkat literasi keuangan bagi PMI merupakan keharusan, dan perlu ditingkatkan.
Disampaikan Sarjito dalam paparannya bahwa kelompok PMI memiliki akses yang terbatas kepada layanan jasa keuangan formal. Tidak sedikit dari mereka yang menjadi korban praktik investasi ilegal atau bodong maupun fintech ilegal.
“Ingat semua yang menawarkan terlalu menarik itu banyak bohongnya,” ujar Sarjito.
Oleh sebab itu, dia mengingatkan peserta agar waspada dalam berinvestasi dengan cara meneliti aspek legalitas lembaga dan produknya, memahami proses bisnis yang ditawarkan, pelajari manfaat dan resikonya, hak dan kewajibannya, mencari informasi sebanyak-banyaknya, meneliti bentuk dan cara pemasaran produk investasinya dan tidak menyerahkan dana sebelum membuat dan menandatangani perjanjian yang resmi dan detail.
Sementara itu, perwakilan LPS menyampaikan bahwa berbagai instrumen keuangan di perbankan Indonesia saat ini memberikan jaminan keamanan modal bagi nasabah.
“Pemerintah telah menyiapkan struktur skema jaminan yang kuat bagi para nasabah,” kata Romi Di Putra.
Mewakili Bank Indonesia, Ida Nuryanti menyatakan, peningkatan kepercayaan publik termasuk PMI terhadap lembaga jasa keuangan dan perbankan tidak hanya memberikan kontribusi positif bagi negara, namun juga dapat membantu PMI dalam melakukan perencanaan keuangan pribadi dan keluarga.
“Dengan modal yang cukup, perencanaan yang matang, serta pemahaman tentang instrumen keuangan yang baik, PMI diharapkan bisa mengatur rencana keuangannya secara lebih baik dan bijak,” jelas dia.
Tim Pegadaian memperkenalkan tabungan emas, yang salah satu kelebihannya adalah nasabah dapat memanfaatkan kelebihan uangnya dengan membeli emas dalam jumlah di bawah 0.01 gram, dan dapat melakukan buyback secara instan.
Kegiatan dimeriahkan dengan pertunjukan tarian tradisional dari Kelompok Tari Sekolah Indonesia Jeddah dan pembagian door prize berupa emas 1 gram bagi 25 peserta yang beruntung. (Fauzy Chusny, Media Team at Consulate General of the Republic of Indonesia, Jeddah)