JAKARTA (iHalal.id) — Dosen Pasca Sarjana Universitas Sahid Jakarta Dr. Capt. Toto Soebandoro mengatakan, komunikasi mendominasi kegiatan penerbangan agar tercapai keselamatan. Dengan komunikasi yang jelas dan terang dalam penerbangan maka hal ini akan memberi pemahaman yang mudah dalam pekerjaaan dari pihak-pihak yang terlibat.
“Dalam penerbangan, bila komunikasi tak lancar maka akan berdampak panjang terutama terkait keselamatan,” ujar Toto dalam acara Diskusi dan Seminar Nasional dengan tema “Peran Komunikasi dalam Implementasi Sistem Manajemen K3 di Industri Global dan Energi Nasional & Industri Migas dari Perspektif Ekonomi, Lingkungan, dan Sorotan Media”, di Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sahid Jakarta, Jumat (15/2/2019).
Acara ini merupakan rangkaian dari Dies Natalis Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sahid yang ke-22 dan Dies Natalis Univeristas Sahid yang ke-31 tahun.
Terkait masalah keselamatan, menurut Toto, dengan adanya komunikasi yang jelas maka akan dapat mengurangi tingkat fatalitas bila terjadi sesuatu yang membahayakan. “Intinya keselamatan tanpa komunikasi tidak akan terealisasi. Hal sekecil apapun harus dilakukan komunikasi,” ungkapnya.
Menurut catatan, tahun 2018 menandai peningkatan tajam dalam jumlah korban kecelakaan pesawat di tataran global. Data menunjukkan, jumlah korban jiwa dalam kecelakaan pesawat pada tahun 2018 mencapai 556 orang. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan 44 orang korban jiwa pada tahun 2017.
Data tersebut dirilis oleh Aviation Safety Network (ASN) yang berpusat di Belanda. Tercatat ada 15 kecelakaan fatal pesawat sepanjang tahun 2018. Beberapa di antaranya adalah jatuhnya pesawat Boeing 737 Max 8 Lion Air JT 610 di Laut Jawa yang menewaskan 189 penumpan. Selain itu, ada pula jatuhnya pesawat di Havana, Kuba sesaat setelah lepas landas. Kecelakaan tersebut menewaskan 112 orang.
Setiap Aspek
Direktur Pasca Sarjana Univeristas Sahid Jakarta, Prof. Dr. Ir. Kholil, M.Kom, mengatakan, meski begitu tidak semata-mata hanya di penerbangan saja pentingnya komunikasi, tapi juga di setiap aspek bisnis. Pihaknya memiliki solusi untuk meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi melalui beberapa program unggulannya yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di dunia pekerjaan.
“Komunikasi menangani hal stategis, meningkatkan komunikasi dalam perusahaan atau public relation secara baik akan berdampak positif bagi sebuah perusahaan,” papar dia.
Dengan menekuni pendidikan berbasis komunikaai maka akan dapat sekaligus edukasi pada masyarakat, mengingat kecerdasan literasi masih banyak yang rendah. Apalagi di era digital, banyaknya media sosial, akan membantu komunikasi, namun tetap diperlukan kebijakan dan pengawasan untuk menghindari hoax.
“Untuk itu ilmu komunikasi sangat perlu, baik penerapannya pada bisnis penerbangan maupun pada bisnis lainnya,” pungkas Kholil. (Sat)