TANGERANG (iHalal.id) — Sebagai bentuk empati dan kepedulian kepada korban gempa bumi di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara melakukan koordinasi penggalangan dan pengiriman bantuan untuk korban gempa bumi tersebut. Penggalangan bantuan melibatkan seluruh komunitas di bidang perhubungan udara seperti Otoritas Bandar Udara (OBU), Angkasa Pura 1, Angkasa Pura 2, Perum LPPNPI/AirNav Indonesia, dan maskapai penerbangan nasional.
Terkait dengan hal tersebut, Ditjen Perhubungan Udara pada tanggal 13 Agustus 2018 telah mengeluarkan dua surat untuk koordinasi penggalangan dan pengiriman bantuan tersebut. Pertama surat perihal Dukungan Pengangkutan Bantuan Kemanusiaan Bencana Gempa Bumi di Lombok. Dalam surat tersebut, maskapai penerbangan diharapkan dapat memberikan dukungan pembebasan biaya pengangkutan bagasi/kargo apabila terdapat lembaga/masyarakat yang akan memberikan bantuan kemanusiaan untuk bencana gempa bumi di Lombok.
Yang kedua surat perihal Permohonan Bantuan Dukungan Partisipasi Gempa Lombok. Ditjen Hubud melalui DKPPU menghimbau kepada seluruh Operator Penerbangan AOC 121 untuk dapat berpartisipasi mengirimkan relawan sampai ke lokasi bencana.
Penyerahan dan pengiriman bantuan kemanusiaan dari komunitas Perhubungan Udara untuk NTB dilakukan hari ini (23/08) di Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
“Saya menyampaikan duka cita yang mendalam dan simpati untuk para korban. Sudah seharusnya kita peduli kepada saudara-saudara kita yang terkena dampak bencana gempa bumi di NTB. Apapun bentuk bantuannya, mereka akan sangat senang dan terbantu. Saya berterimakasih pada teman-teman komunitas penerbangan yang telah turut berpartisipasi dalam penggalangan bantuan ini,” ujar Plt. Dirjen Perhubungan Udara M. Pramintohadi Sukarno pada acara tersebut.
Menurut Pramintohadi, bantuan dari komunitas penerbangan yang sudah terkumpul saat ini berupa donasi uang, barang dan bahan makanan. Juga bantuan non material seperti misalnya diskon biaya pengangkutan dan perpanjangan jam operasional bandar udara setempat. Semua bantuan dicatat dan didistribusikan kepada korban yang terdampak gempa bumi. Proses pendistribusian bantuan akan melibatkan Otoritas Bandar Udara Wilayah I Soekarno-Hatta dan Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Denpasar, Bali serta pemerintah daerah setempat.
“Saya coba komunikasikan dengan teman-teman yang ada di sana, apa saja yang mereka butuhkan. Jadi apa yang kita kumpulkan saat ini adalah apa yang mereka butuhkan,” lanjutnya.
Praminto juga menyatakan bahwa sebenarnya sejak kejadian gempa tersebut, stakeholder penerbangan sudah melakukan beberapa langkah. Misalnya sudah melakukan pengecekan bandara, memastikan operasional penerbangan yang penting untuk proses evakuasi bisa berjalan dengan baik.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Bagus Sunjoyo yang turut memberikan sambutan, mengajak segenap komunitas yang ada di Bandara Soekarno-Hatta untuk dapat memberikan bantuan sesuai kemampuan masing-masing. “Bantuan bisa diberikan langsung ke panitia di Kantor OBU Soekarno-Hatta,” ujarnya.
Sementara itu perwakilan komunitas transportasi udara Soekarno-Hatta, Dendy Kurniawan yang juga Direktur Utama Indonesia Airasia menyatakan komitmen untuk membantu korban bencana di NTB. “Apa yang bisa kami bantu akan kami berikan. Kami juga berharap bantuan tidak akan berhenti di sini. Kami akan selalu supporting bantuan flight (penerbangan) dari Jakarta atau tempat lain untuk mengangkut bantuan ke Lombok dan sekitarnya,” ujarnya.
Sedangkan Corporate Secretary PT AP 1 Handy Heryudhitiawan yang juga memberikan sumbangan menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan hal yang baik untuk bahu-membahu membantu saudara-saudara kita di Lombok dan sekitarnya yang tengah terkena bencana.
Beberapa bantuan dari stakeholder penerbangan yang telah berhasil dikoordinasikan oleh Ditjen Perhubungan Udara diantaranya berasal dari Otoritas Bandar Udara Wilayah I, Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, AirNav Indonesia, PT. Angkasa Pura 1, PT. Angkasa Pura 2, Garuda Indonesia, Citilink, Indonesia AirAsia dan Sriwijaya Air.
Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I menyerahkan bantuan berupa barang dan AirNav mengirimkan 10 buah tenda komando berukuran 13 x 4 x 3 meter.
Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Bali menyerahkan bantuan berupa 1 buah tenda ukuran kecil, pakaian bayi dan anak-anak, pakaian bekas untuk orang dewasa yang layak pakai sebanyak 6 kardus serta satu tas mainan anak-anak.
Angkasa Pura 1 mengirimkan paket sembako; menyiapkan makanan, selimut, alas tidur, toilet portable, akses internet gratis bagi 6.000 orang penumpang yang terdampar di Bandara Lombok Praya; memberikan bantuan kepada BPBD Lombok yang terdiri dari 1000 sarung, 2400 selimut, 1000 mukena, 1000 pasang sandal, 1000 botol minyak kayu putih, 1000 botol obat nyamuk dan 5 tenda pleton. AP 1 juga berencana memberikan lagi bantuan untuk kegiatan Komunitas Transportasi Udara Peduli Lombok.
Selain itu, atas instruksi Plt Dirjen Perhubungan Udara, AP 1 juga mengoperasikan Bandara Lombok Praya selama 24 jam pada tanggal 6-9 Agustus untuk melayani 16 extra flight. AP 1 juga membuka Bandara Selaparang untuk mengakomodir bantuan kemanusiaan dari penerbangan militer mulai tanggal 8 Agustus.
PT. Angkasa Pura 2 menyampaikan bantuan berupa tenda komando ukuran 5×7 m sebanyak 150 unit diserahkan ke Posko BUMN Peduli di Lombok Utara.
Garuda melalui dana corporate social responsibility (CSR) memberikan bantuan berupa sembako, bantuan dana via Bank Mandiri sebagai Koordinator BUMN sesuai rekomendasi Kemeneg BUMN, memberikan diskon 50 persen tarif kargo untuk pengiriman bantuan ke Lombok, serta mengirimkan relawan IDI sebanyak 25 orang ke Lombok. Garuda juga akan mengalokasikan kembali bantuan pada minggu depan.
Citilink telah memberikan bantuan dengan program CSR dan Citilink Peduli, di antaranya kerjasama dengan PMI mengangkut barang bantuan bencana sebanyak 12 ton cargo free, membantu penyaluran dari institusi/ pribadi/ relawan berupa bagasi gratis 100kg dan cargo free juga cargo diskon 50%.
Indonesia AirAsia memberikan bantuan dalam bentuk selimut 300 buah, mie instan 200 box, tikar 35 buah, air mineral 300 box, tenda 5 unit, obat-obatan, serta sarung 80 buah. Pemberian dilakukan secara simbolis yaitu berupa pesawat miniatur dan logo AirAsia.
Sedangkan Sriwijaya Air group melalui CSR untuk Lombok antara lain memberikan bantuan 10 ton beras dan 100 box air mineral yang dikirim bekerjasama dengan Polda NTB. Selain itu program FOC untuk pengangkutan kargo dari institusi/pribadi berupa 15 tenda pleton dan terpal. Rencananya pada hari ini bantuan berupa logistik (pakaian, makanan, selimut, dll) yang telah terkumpul dari sumbangan seluruh karyawan-karyawati Sriwijaya Air Group yang dipooling 4 titik (CGK, SUB, DPS dan UPG) akan diberangkatkan secara bertahap.
“Mudah-mudahan penggalangan bantuan ini dapat segera terlaksana dan dapat didistribusikan secepatnya, sehingga meringankan beban saudara-saudara kita di NTB dan sekitarnya,” pungkas Pramintohadi.(Sat)