BANDUNG (iHalal.id) — Bandung sudah saatnya menjadi kota favorit Destinasi (tujuan–red.) Halal Dunia, menyusul Lombok yang pernah dinobatkan sebagai “1st World’s Best Halal Tourism Destination” oleh Organisasi World Halal Travel AWARDS 15, di Abu Dhabi 2015 lalu. Apalagi Kota Bandung sudah menggalakkan kuliner Halal.
Presiden IMA (Indonesia Marketing Association) Bandung Dr. Lina Auliana., SE., MM. berfoto dengan Wakil Presiden RI (2014-2019) yang juga Ketua Umum DMI (Dewan Masjid Indonesia) Jusuf Kalla beberapa waktu lalu di Bandung. (Foto: Dok. Pribadi).
Pendapat itu disampaikan Presiden IMA (Indonesia Marketing Association) Bandung Dr. Lina Auliana., SE., MM. kepada iHalal.id hari ini Rabu 21 Rabiul Akhir 1444 H. (16/11) melalui pesan WA.
“Kota Bandung khususnya, dan Pemerintah Indonesia sudah saatnya menggalakkan Wisata Halal yang sudah menjadi trend global, kita (IMA) siap membantu mewujudkan Bandung menjadi “1st World’s Best Halal Tourism Destination”, tambah Lina yang juga Dosen aktif S1 dan Pascasarjana S2 Jurusan ADBIS FISIP UNPAD.
Dukung Sertifikat Halal
Halal saat ini sudah menjadi kebutuhan umat Islam bahkan dunia, sejalan dengan berkembangnya Halal Business diberbagai sektor kehidupan, seperti sektor; Ekonomi, Makanan/Minuman, Kosmetik, Farmasi, Pariwisata, Fesyen, Media. Untuk mendukung perkembangan Halal Business tadi, Pemerintah melalui Kementerian Agama akhirnya membentuk BPJPH (Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal) sesuai amanat UU No.33 th.2014 Tentang JPH (Jaminan Produk Halal) yang dikuatkan dengan UU No.11 tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.
Oleh itu, Wakil Ketua Umum Kadin Jabar (periode 2019-2024) ini berpendapat, Sertifikat Halal adalah pintu masuk atas jaminan kehalalan suatu produk. Apalagi Indonesia mayoritas beragama Islam.
“Saya berharap saatnya gerakan Sertifikasi Halal tidak berhenti ditingkat wacana, tapi sudah implementasi, agar lebih optimal”, ujar Ibu dua anak dari Atlit Baseball Jabar Rafdhan Diaz Zahrandika Subagja dan Atlit Panahan Kota Bandung Arletta Aulia Rashieka S.
Lebih lanjut Lina mengemukakan perlunya sinergitas antara lembaga-lembaga terkait, agar tercipta Standardisasi yang tidak membingungkan bagi para Pelaku Usaha UMKM. Selain itu, perlu adanya sistem yg terintegrasi, mudah dipahami serta pelayanan yang profesional, cepat, transparan dan akuntabel.
Lina yang pernah aktif di HIPMI Jàwa Barat (periode 2006-2009) siap melakukan kerja sama dengan seluruh stakeholders (pemangku kepentingan) wisata, termasuk ormas Islam, Majlis taklim, Dewan Masjid.
Bandung Destinasi Halal
Seperti diberitakan, Dinas Pariwisata Kota Bandung telah menargetkan 6 juta kunjungan wisatawan ke kota yang dijuluki Parisj van Java itu, termasuk Wisata Halal.
Lombok pernah Meraih “1st World’s Best Halal Tourism Destination” oleh Organisasi World Halal Travel AWARDS 15, di Abu Dhabi 2015 lalu. Diharapkan Kota Bandung dimasa mendatang akan menyusul sebagai Destinasi Halal tingkat Dunia. (Flyer: Kemenparekraf).
Sebagai Aktvis Marketing, Lina berpendapat dengan meningkatnya populasi muslim yang berusia muda, berpendidikan, dan memiliki jumlah pendapatan yang tinggi, industri pariwisata muslim menjadi salah satu target yang menjajikan. Apalagi Kementrian Pariwisata telah mendorong paket wisata hahal di berbagai Destinasi Wisata tanah air. (red).