oleh: Idat Mustari*
Setiap orang memiliki kemampuan untuk memaknai sebuah peristiwa. Dan setiap orang ingin hidup bermakna yang menjadikan dirinya hidup bermatabat, berguna bagi dirinya, keluarga, lingkungan sosial sekaligus berharga di mata Allah sebagai manusia yang bermanfaat. Manusia akan berusaha kearah itu, dalam diri seorang penjahat sekalipun.
Manusia dianugerahi kebebasan oleh Allah untuk menentukan makna hidupnya, mau jadi orang beriman atau kafir terserah dirinya. Manusia diberi kemampuan untuk memilih ya atau tidak, baik atau buruk.
Bahkan dalam batas-batas tertentu manusia memiliki kemampuan dan kebebasan untuk mengubah kondisi hidupnya guna meraih kehidupan yang lebih baik, ini disebut “The self determining being“.
Teruslah berusaha menjadi manusia yang bermakna yang dalam bahasa Agama disebut Khoirrun Nass anfaanhum linnas. Dan jika saja hidup kita tidak bermakna maka kehidupan ini akan dirasakan hampa tak bermakna.
Bismillah teruslah berihtiar untuk hidup bermakna, semoga Allah memberi Bimbingan-Nya dan Pertolongan-Nya.
* pemerhati sosial & keagamaan, advokat, tinggal di Bandung