JAKARTA (iHalal.id) — Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti bicara soal tekad Muhammadiyah untuk mendunia. Ia menceritakan tentang sejumlah sekolah Muhammadiyah yang telah berdiri di luar negeri.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti bicara soal tekad Muhammadiyah untuk mendunia di Masjid Ar Rahman RSIJ Cempaka Putih dan disiarkan secara daring, Selasa (18/10/2022).
Abdul Mu’ti menceritakan capaian Muhammadiyah tersebut saat mengisi Tabligh Akbar Hari Bermuhammadiyah dan Silaturrahim Pra Muktamar yang digelar di Masjid Ar Rahman RSIJ Cempaka Putih dan disiarkan secara daring, Selasa (18/10/2022).
“Apakah Muhammadiyah tidak nekat kok ingin mendunia? Menurut saya tidak. Karena sekarang ini, Bapak-bapak, Ibu-ibu, Muhammadiyah sudah punya cabang istimewa di 28 negara,” ucap Abdul Mu’ti mengawali ceritanya.
Ia melanjutkan, sejumlah cabang Muhammadiyah di negara asing tersebut juga sudah mendapat pengakuan dari negara yang bersangkutan. Ia menyebut, Muhammadiyah Australia saat ini sudah mendapat badan hukum Australia dan resmi mendirikan Muhammadiyah Australia College.
Muhammadiyah Australia College adalah sekolah dengan jenis Primary/Co-educational, yaitu dari jenjang taman kanak-kanak (TK) sampai sekolah dasar (SD). Sekolah ini berdiri di 1-3 Killarney Drive Melton Victoria Australia.
“Itu kita punya SD di negara bagian Victoria lebih tepatnya di Kota Melton. Itu ada sebuah sekolah katolik yang dijual kita beli. Alhamdulillah sekarang ada 40 sekian murid, 2 kelas,” ujarnya.
Selain Muhammadiyah Australia, kata Abdul Mu’ti, Muhammadiyah Amerika, Jepang, dan Jerman juga sudah mendapatkan badan hukum.
“Ketua Muhammadiyah Jerman itu dokter. Dokter diah. Suaminya dokter juga. Orang keturunan Bosnia. Tapi mereka ketemunya di UGM,” ceritanya.
Badan amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan juga sudah menyebar ke Malaysia hingga Mesir. Abdul Mu’ti menjabarkan, di Malaysia, Muhammadiyah memiliki TK yang terletak di Kuala Lumpur dan Universitas Muhammadiyah Malaysia. Kemudian, di Mesir, Muhammadiyah juga memiliki sebuah TK.
Tak hanya itu, Abdul Mu’ti juga menceritakan bahwa Muhammadiyah membeli 2 unit rumah untuk anak-anak pengungsi Palestina di Beirut. Rumah tersebut digunakan sebagai tempat mereka menuntut ilmu yang bernama Al Madrasah Al Muhammadiyah fil Beirut.
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan, cita-cita Muhammadiyah sebagai rahmatan lil alamin bukan ambisius, melainkan sudah ada landasannya.
“Muhammadiyah itu juga selain sudah tercatat di PBB, sekarang ini juga sudah punya pengalaman bekerja sama dengan lembaga-lembaga internasional terutama di bidang pendidikan dan kesehatan,” jelasnya. (red/detik.com)