JAKARTA (iHalal.id) — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN telah berhasil meningkatkan pemulihan kelistrikan Kota Palu dan sekitarnya. Hingga 6 Oktober 2018, PLN telah berhasil mengoperasikan kembali seluruh gardu induk (7 Unit) yang ada di Palu. Adapun sebanyak 37 dari 45 unit penyulang telah berhasil dioperasikan. PLN juga telah mengoperasikan sebanyak 360 gardu distribusi, PLTD Silae, PLTD Sabang, serta 58 unit mobile genset.
Tercatat, beban listrik yang telah kembali menyala saat ini telah mencapai 82 persen. Posisi tersebut telah meningkat dari kondisi pada 4 Oktober 2018 sebesar 70 persen. Secara bertahap PLN telah berhasil meningkatkan pasokan listrik bagi para pelanggan prioritas. Pelanggan dimaksud diantaranya 9 perkantoran Pemerintah, TNI dan Polri; 6 rumah sakit; 10 kantor perbankan ATM; 9 lokasi SPBU; 5 Kantor Telkom dan perangkat telekomunikasi; 1 PDAM, 9 Masjid, 7 Gereja serta 12 titik ekonomi Palu.
“Pemulihan kelistrikan ini bisa berjalan cepat berkat sinergi antara PLN, Pertamina, TNI, Polri dan Telkom. Sinergi ini efektif dalam percepatan kelistrikan di Palu,” kata Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN, Hambra Samal.
“Namun PLN masih belum bisa mengalirkan listrik secara keseluruhan ke setiap rumah pelanggan sehubungan dengan parahnya beberapa kerusakan jaringan listrik yang terhubung langsung ke rumah pelanggan. Perlu perbaikan secara teliti dan bertahap agar tidak berisiko korsleting,” imbuh Hambra.
Hambra menambahkan, 12 titik ekonomi yang telah dipulihkan kelistrikannya yakni, Pasar Manonda, Pasar Masomba, Jl Gajahmada, Jl Hasanuddin, Jl Woltermongonsidi, Jl Basuki Rahmat, Jl Dewi sartika, Jl I Gusti Ngurah Rai, Jl Samratulangi, Jl Emy Saelan, Jl Imam Bonjol, dan Jl Setia Budi. Dengan begitu, diharapkan perekonomian di Palu dan sekitarnya bisa kembali pulih.
Selain itu, PT Pertamina (Persero) juga terus berupaya keras memulihkan ketersediaan dan pasokan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah daerah di Sulawesi Tengah yang terdampak bencana gempa dan tsunami. Hal tersebut dinilai penting demi menggerakan kembali roda perekonomian Palu, Donggala, Sigi dan sekitarnya yang terdampak bencana.
Tercatat, sampai dengan 6 Oktober 2018 sebanyak 33 SPBU telah kembali beroperasi dimana sebanyak 15 SPBU di Palu, 3 SPBU di Donggala , 1 SPBU di Sigi, 7 SPBU di Parigi Moutong, 3 SPBU di Mamuju Tengah dan 3 SPBU di Mamuju Utara.
Selain itu, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk juga masih terus berupaya meningkatkan pemulihan layanan telekomunikasi. Data per hari ini (7/10) mencatatkan bahwa 80 persen site BTS (Base Transceiver Station) Palu dan sekitarnya telah pulih, serta backbone broadband pun telah pulih 100 persen yang menghubungkan Palu dengan Parigi dan Palu dengan Donggala.
Hambra menambahkan, sejumlah BUMN juga telah mendirikan sedikitnya sembilan posko yang tersebar di Palu dan Donggala. Posko-posko ini akan memudahkan seluruh BUMN dalam menyalurkan bantuan kepada korban gempa dan tsunami. Kesembilan posko tanggap darurat tersebut yakni dua Posko Telkom yang berada di kantor Telkom Regional 7 Jalan A.P. Pettarani No 20 dan di Jalan Juanda, Palu No 25; Posko Telkomsel di Jalan A.P. Pettarani No 3; Posko BRI di Kantor Cabang BRI Palu, Jl.Kyai H. Achmad Dahlan No.7 Kota Palu; Posko BUMN Peduli (Himbara) di kantor Cabang BRI Jl. M. Hatta no 12 Palu; Posko Koordinasi Kebutuhan Logistik Kemanusiaan BUMN di kantor Airnav Indonesia Cabang Palu; Posko Bank Mandiri Palu Jl. A Yani No. 38 Palu, Sulawesi Tengah; Posko PLN di Jalan RA Kartini no 26 Kota Palu; dan dua Posko Pertamina yang berlokasi di TBBM Donggala dan DPPU Mutiara Palu.
Hingga hari ini, bantuan sosial dari BUMN pun terus bertambah. Bantuan yang berasal dari sejumlah perusahaan negara tersebut terdiri dari bahan makanan, makanan ringan, tenda dan kebutuhan sehari-hari lainnya seperti MCK, fasilitas air bersih, selimut, pembalut, popok, pakaian hingga alas tidur. Jumlah posko dan bantuan tersebut masih akan terus bertambah seiring tersedianya akses ke setiap daerah terdampak. Berdasarkan data Kementerian BUMN, total bantuan sosial BUMN telah mencapai Rp 22,5 Miliar.
“Ke depannya, Menteri BUMN Ibu Rini Soemarno juga sudah menginstruksikan BUMN agar berperan aktif dalam percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi wilayah Palu, Donggala, Mamuju dan sekitarnya,” Kata Hambra.
Tak hanya itu, BUMN juga telah bersinergi dalam memulihkan layanan transportasi. Dimana Pelni Garuda Indonesia, dan ASDP Indonesia Ferry mengerahkan armadanya untuk mengevakuasi korban dan mengangkut bantuan. Serta Airnav Indonesia dan Pelindo IV yang mengoperasikan kembali Bandara Palu dan Pelabuhan Pantoloan.(Sat)