Penderita Gangguan Jiwa Butuh Dukungan Keluarga

JAKARTA (iHalal.id) — Dokter spesialis Kejiwaan, dr. Yaniar Mulyantini Sp.KJ mengatakan, manusia modern seharusnya bisa berpikir lebih bijaksana dan arif dalam mengatasi persoalan hidup yang ada. Sayang dalam kenyataannya banyak manusia modern yang memiliki masalah, termasuk ketidakseimbangan diri.

“Mereka sangat mudah terserang gangguan-gangguan kejiwaan dan juga menunjukkan ciri-ciri depresi ringan sampai tingkat stres yang tinggi, dan jika tidak ditangani segera justru akan menjadi fatal dan membebani masyarakat itu sendiri,” kata dr. Yaniar di Jakarta, Senin (29/4/2019).

Dia mengatakan hal itu terkait dengan pembentukan Komunitas Sahitya oleh sejumlah dokter, antara lain dr. Yaniar Mulyantini SpKJ, dr. Poppy Sitepu Sp.KJ serta pimpinan komunitas, Indah Puspita, menjadi pembina. Pembentukan komunitas itu merupakan kepedulian dan sebagai upaya mengurangi berbagai pandangan yang salah di masyarakat akan kesehatan mental.

Yaniar mengatakan, kemajuan teknologi komunikasi, dan keberadaan media sosial telah mengubah gaya hidup dan pola tingkah laku masyarakat sekarang. Kompoleksitas masalah dan adanya kenyataan yang tidak sesuai harapannya membuat masalah gangguan jiwa menjadi semakin meningkat belakangan ini. “Bahkan generasi milenail tergolong paling rentan,” katanya.

Menurut Yaniar, dukungan keluarga dan masyarakat amat diperlukan untuk mempercepat penanganan dan proses penyembuhannya. Kata kunci di sini adalah dengan membangun kebersamaan, baik di keluarga maupun komunitas yang saling peduli dengan lainnya.

“Dengan kebersamaan, para pasien maupun orang yang sedang mengalami permasalahan kesehatan jiwa, selalu mendapat dukungan sehingga tidak lagi merasa sendiri. Dengan kebersamaan dan solidaritas, semua dapat melalui fase-fase sulit dalam kehidupan, dan terbantu dengan mendengar pengalaman-pengalaman orang lain,” katanya.

Banyak salah paham
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu dr.Yudi Amiarno Sp.U mengatakan, hingga saat ini banyak pemahaman yang salah, menganggap tabu, dan pandangan yang buruk atau stigma terhadap pasien penderita gangguan jiwa. Padahal, mereka sangat membutuhkan pertolongan untuk kesembuhan dan dukungan dari keluarga, orang-orang terdekat, dan masyarakat.

“Masalah kesehatan mental masih menjadi hal tabu, sehingga banyak orang yang mengalami persoalan kesehatan jiwa menjadi ragu untuk mencari pertolongan. Di sini pentingnya dukungan keluarga dan masyarakat menjadi utama untuk mencapai kesembuhan,” katanya.

Dr. Yudi mengatakan, manusia modern sekarang ini memang lebih maju dibandingkan dengan masyarakat tradisional, namun kehidupan yang ada di tengah masyarakat juga semakin kompleks dan rumit. Beragam persoalan dan tekanan hidup telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan sehingga sebagai konsekuensianya ada sebagian masyarakat yang menjadi rentan terhadap persoalan dan tekanan hidup tersebut.

Terdapat beberapa kegiatan yang dilaksanakan Sahitya, di antaranya Berbagi Cerita: Saling Dukung dan Peduli Kesehatan Jiwa, acara Talk show Kesehatan: Hope not Shame, dan Peer Support: Why and How. (Sat)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *