JAKARTA (iHalal.id) — Upaya pemberian tanda khsusus bagi taksi online untuk dapat memasuki area atau lintasan ganjil-genap, agar tidak diimplementasikan. Selain merupakan langkah mundur dan bentuk inkonsistensi, pengecualian yang diberikan kepada taksi online justru akan memperburuk polusi udara Jakarta dan menimbulkan kemacetan-kemacetan baru.
Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio mengatakan hal itu di Jakarta, Jumat 23 Agustus 2019, saat dimintai tanggapannya sehuhungan wacana yang mengusahakan taksi online mendapatkan pengecualian dengan “tanda khusus” agar dapat memasuki kawasan ganjil-genap yang mengalami perluasan pemberlakuannya.
Agus mengingatkan, pemberian ruang atau kelonggaran-kelonggaran terhadap suatu kebijakan, selain akan mengurangi esensi peraturan itu sendiri, juga akan menimbulkan permasalahan-permasalahan baru. Padahal, suatu kebijakan atau peraturan dibuat dengan tujuan untuk mewujudkan ketertiban dan melindungi hak-hak masyarakat.
Dalam kaitan ini, apabila pengecualian diberikan kepada taksi online, berarti pemerintah selaku regulator justru melanggar peraturan yang dibuatnya sendiri dan hal tersebut menjadikan ketentuan dan peraturan yang ada menjadi tidak efektif, dan berpotensi menimbulkan permasalahan-permasalahan baru.
“Kalau banyak pengecualian ya sudah mending gak usaha.Nanti angkutan umum plat kuning protes, malah mengundang masalah-masalah baru,” kata Agus.
Dalam penjelasan tertulisnya, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen, Tulus Abadi juga menenekankan, taksi online diberlakukan sebagai objek ganjil/genap. Sebab pada dasarnya taksi online adalah angkutan sewa khusus berplat hitam, setara dengan kendaraan pribadi, kecuali taksi online mau berubah ke plat kuning. Bahkan kata Tulus, wacana pengecualian taksi online merupakan langkah mundur dan bentuk inkonsistensi.
Selain itu, ujarnya, upaya menekan polusi udara juga akan gagal manakala kendaraan di Jakarta masih gandrung menggunakan bahan bakar (BBM) dengan kualitas rendah, seperti jenis bensin premium dan atau bahan bakar dengan kandungan sulfur yang masih tinggi. (Sat)