JAKARTA (iHalal.id) — Korporasi nasional silih berganti menyalurkan bantuan via Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Kali ini, PT. Liquitech Indonesia serta Yayasan Inspirasi Indonesia Mambangun (YIIM) dan Insight Investments Management turut memercayakan donasi untuk korban gempa dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) ke BAZNAS.
PT. Liquitech Indonesia menyumbangkan alat penjernih air, panel surya dan dana Rp 50 juta, total Rp 150 juta. Sementara YIIM dan IIM, menyerahkan donasi Rp 50 juta. “Terima kasih kami dari BAZNAS untuk para donatur dari perusahaan-perusahaan yang terus mengalir hingga saat ini. Kami teruskan amanatnya untuk daerah bencana. Segera kami kirimkan karena warga di sana sangat membutuhkan pertolongan kita bersama,” ujar Direktur Utama (Dirut) BAZNAS, M. Arifin Purwakananta, usai menerima bantuan tersebut secara simbolis, di Kantor Pusat BAZNAS, Wisma Sirca, Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Pada agenda pertama, hadir Direktur PT. Liquitech Indonesia, Rien Anggraeni, dan F & A Manager, David R. Pada pertemuan kedua dengan BAZNAS, tampak Ketua Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun, Andi Asmoro Putro serta pimpinan Insight Investments Management yaitu Andjaja Matram, Suluh Tripambudi Rahardjo dan Didi Hernandi.
“Kami menyumbangkan alat bernama mobile water treatment plant (WTP) yang berfungsi untuk menjernihkan air. Ini cocok untuk wilayah bencana. Selain mobile WTP, perusahaan juga memberikan panel surya atau solar lighting power untuk penerangan sebagai pengganti aliran listrik yang terputus,” kata Rien Anggraeni. Selain itu, lanjut dia, Liquitech juga mendonasikan fasilitas penguat sinyal portabel.
Rien mengapresiasi BAZNAS karena memiliki program dan tim yang sangat cepat merespon dan menanggulangi bencana. “Terima kasih BAZNAS yang telah membantu menyalurkan donasi korporasi. Kami sudah lama bekerja sama dan beberapa kali berkolaborasi sehingga memahami pengalaman kerja BAZNAS yang sangat baik,” ucap dia.
Rien menambahkan, pihaknya juga akan mengirimkan tim yang akan bergabung bersama di posko-posko BAZNAS di Palu, Sulteng. “Tidak hanya untuk mendampingi dan melihat alat kami bekerja, atau donasi yang kita berikan sampai, tapi juga menampung aspirasi terkait apa saja yang masih dibutuhkan para korban gempa. Ada pendampingan teknik dari kami, agar ke depan proses penggunaan alat itu bisa dilakukan secara mandiri,” kata dia.
F & A Manager, David R PT. Liquitech Indonesia, menjelaskan, bantuan tersebut didesain perusahaannya agar mudah dimanfaatkan di daerah bencana. “Dibuat sekecil mungkin, sesuai kapasitas yang dibutuhkan. Alat ini independen, bisa diletakkan di mana saja, asal ada sinar matahari. Dia akan menangkap dan menyimpan sinar matahari sebagai sumber energi,” tutur dia.
Energi yang tersimpan, papar David, bisa digunakan untuk penerangan tenda-tenda pengungsi, toilet, jalan, charge telepon selular dan sebaginya. “Di mana pun dibutuhkan alat ini bisa dipakai, karena tidak bergantung pada bahan bakar minyak. Alat ini juga bisa untuk memproduksi air minum isi ulang. Kurang taktis jika kita harus membawa berbotol-botol air minum, maka dengan alat ini kita tinggal mencari sumber air yang bisa diolah menjadi air minum. Silakan hubungi kami jika ada kerusakan dan kita akan bantu,” ucap David. (Deden Heru)