JAKARTA (iHalal.id) — Sapta Nirwandar, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2011-2014), merayakan ulang tahun ke-70 dengan meluncurkan dua buku penting: “Spektakuler Pariwisata Lampung” karya Sapta Nirwandar dan Frans Teguh, serta “Birokrat Wirausaha” karya Hilda Ansariah Sabri. Perayaan ini berlangsung pada Jumat, (31/5/2024), di Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sapta Nirwandar (ketiga dari kiri), Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2011-2014) diapit Menteri Pariwisata Sandiaga Uno (kedua dari kanan) meluncurkan dua buah buku Pariwisata berjudul “Spektakuler Pariwisata Lampung” karya Sapta Nirwandar dan Frans Teguh (kanan), serta “Birokrat Wirausaha” karya Hilda Ansariah Sabri (kedua dari kiri), semalam (31/5/2024), di Gedung Manggala Wanabakti, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Acara ini dimeriahkan oleh penampilan dari Dwiki Dharmawan Light Orchestra dan paduan suara Timutiwa Choir, serta hiburan dari cucu-cucu tercinta Sapta. Sedikitnya 500 undangan dari berbagai kalangan hadir, termasuk alumni SMA Dua Lampung, SMAN 6 Yogyakarta, dan Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran angkatan 1974 yang datang berombongan dari Lampung, Yogyakarta, dan Bandung dengan bus wisata untuk menghadiri ulang tahun ke-70 tokoh pariwisata nasional ini, yang juga merupakan pendiri Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC).
Buku “Spektakuler Pariwisata Lampung” bertujuan untuk menggaungkan potensi pariwisata Lampung dan mendorong gagasan baru dalam pengelolaan pariwisata. Buku ini dapat menjadi panduan bagi pemerintah daerah, pembuat kebijakan, pelaku usaha pariwisata, calon investor, serta masyarakat umum, dengan memberikan perspektif segar tentang pariwisata Lampung.
“Birokrat Wirausaha” mengupas konsep birokrat yang juga seorang entrepreneur, menyoroti keberhasilan karir Sapta Nirwandar yang memadukan peran administratif dengan usaha wirausaha. Terlahir dengan nama yang berarti “tujuh tempat yang tinggi” dalam bahasa Sanskerta, Sapta (berarti “tujuh”) Nirwandar (berasal dari “Nirwana” atau tempat tinggi Sidratul Muntaha) mencapai derajat yang tinggi, mencerminkan doa tulus dari orang tuanya.
Dalam kehidupan pribadi, Sapta, dikenal sebagai Bang Iwan, adalah anak tertua dari tujuh bersaudara. Ia selalu membimbing tiga adik perempuannya tentang bagaimana seharusnya bersikap sebagai istri, menekankan pentingnya menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi suami.
Semangat wirausaha Sapta sudah terlihat sejak masa sekolah menengah, di mana ia menjalankan taksi dengan mobil Impala untuk membiayai pendidikannya di SMA VI Yogyakarta dan kemudian di Universitas Padjadjaran. Jiwa bisnisnya terus berkembang di dunia hiburan, mengelola band dan acara budaya selama masa kuliah. Meskipun sibuk, ia berhasil menyelesaikan studinya dengan cepat sambil aktif dalam organisasi mahasiswa, termasuk Senat Mahasiswa dan Pemuda Mesjid.
Dengan beasiswa, Sapta melanjutkan pendidikan selama delapan tahun di Perancis, memperoleh empat ijazah sekaligus, dan melayani berbagai kementerian sekembalinya ke Indonesia. Kemampuannya beradaptasi dan berkomunikasi dengan santun membantunya sukses dalam berbagai peran pemerintahan, menunjukkan bagaimana adab dan ilmu dapat diintegrasikan dalam pelayanan publik.
Sapta menginisiasi 17 program penting, termasuk event internasional seperti Tour de Singkarak di Sumatera Barat pasca gempa bumi 2009, Musi Triboathon di Sumatera Selatan, Jakarta Marathon, dan Festival Musik Bambu Nusantara (FMBN) Lomba Cipta Lagu Daerah Nusantara (LCLDN), yang akhirnya mengantarkan pengakuan Angklung sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Setelah berkarir sebagai birokrat, Sapta mendirikan Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) dan Indonesia Tourism Forum (ITF), fokus pada promosi gaya hidup halal. Usahanya mendapat pengakuan lebih luas di luar negeri, menunjukkan dampak signifikan dari inisiatifnya.
Buku-buku yang diluncurkan diharapkan menjadi warisan berharga, memberi contoh bagaimana menempatkan adab dan akhlak mulia di atas ilmu dalam pelayanan publik. Karyanya terus menginspirasi dan membimbing generasi mendatang di sektor pariwisata dan administrasi publik. (gaf/dari berbagai sumber)