Refleksi Isra’ Mi’raj dari Mesjid Ar-Raudloh Purwakarta

PURWAKARTA (iHalal.id) — Perjalanan Isra’ (perjalanan pada malam hari) Nabi Muhamad SAW dari Masjidil Haram (di Mekkah) ke Masjidil Aqsa (di Palestina) dan Mi’raj (perjalanan ke langit ketujuh hingga ke Sidratul Muntaha (tempat dimana bertemunya Nabi Muhamad SAW dengan Allah SWT)  memberikan hikmah yang banyak kepada umat Islam.

Jamaah lintas generasi Mesjid Ar-Raudloh Pasar Rebo, Purwakarta Jawa Barat, sedang mendengarkan Tausyah, dalam rangka Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Besar Muhamad SAW, Selasa (2/04). (Foto: iHalal.id).

Salah satu “oleh-oleh” paling berharga dari perjalanan pada malam 27 Rajab itu antara lain adalah Shalat. Perintah shalat ini dianggap penting, sampai Allah SWT. mengundang langsung  Nabi Muhamad SAW. Oleh karena itu, menurut Imam Mesjid Ar-Raudloh Purwakarta, Jawa Barat, Ustadz Salim Assegaf, berdasarkan hadits yang ada,  tugas umat Islam adalah wajib mendirikan shalat lima waktu setiap harinya.

“Asholatu Mi’rojul Mukmin”; Shalat (lima waktu) itu adalah Mi’rajnya orang beriman, jelas Ustadz yang juga pengajar di “Madrasah Adabiyah Islamiyah” Purwakarta sejak tahun 1960.

Ditambahkan, saking pentingnya perjalanan Isra’ Mi’raj tadi, dialog antara Nabi Muhmad SAW dengan Allah SWT dijadikan Rukun (Qauli = yang harus diucapkan) dalam shalat, baik shalat wajib maupun shalat-shalat sunnat lainnya. Oleh karena itu, Ustadz Salim dalam peringatan Isra’ Mi’raj Selasa (2/04) mengajak umat Islam untuk menjadikan shalat sebagai pegangan hidup sehari-hari.

Mesjid Ar-Raudloh yang didirikan pada tahun 1920-an merupakan salah satu pusat kegiatan umat di Purwakarta sejak zaman perjuangan pergerakan kemerdekaan hingga sekarang. Dari Mesjid inilah lahir unit pendidikan Madrasah dari tingkat Ibtidaiyah (setingkat SD), Tsanawiyah (setingkat SMP) hingga Tsanawiyah (setingkat SMA). (Gaf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *