Sambut Ramadhan, Umat Islam Los Angeles Punya Masjid Baru


LOS ANGELES (iHalal.id) — Masjid At-Thohir di Los Angeles (LA) menjadi masjid ke-6 masjid Indonesia yang ada di Amerika Serikat. Masjid ini berada di Jalan Kenmore, di pusat kota Los Angeles.

Masjid At-Thohir ini merupakan Masjid yang ke-6 yang dikelola komunitas muslim Indonesia. Sebelumnya, ada 1 masjid di Maryland, 1 masjid di Houston, 1 masjid di New York, 1 masjid di Philadelphia, 1 masjid di Washington,DC, dan sebuah pesantren Nur Inka Madani di Connecticut. (Foto: Dok. Kumparan)

Masjid At-Thohir diresmikan oleh Dubes RI untuk Amerika Serikat, Rosan Roeslani, Minggu (27/3/2022) pukul 11.00 waktu setempat. Peresmian masjid dihadiri para komunitas muslim Indonesia di LA.

Hadir dalam peresmian ini, Garibaldi Thohir yang sering disapa Boy Thohir, yang mewakili keluarga Mochamad Thohir. Boy Thohir merupakan dirut Adaro Indonesia Energy yang juga merupakan kakak kandung Erick Thohir, Menteri BUMN.
Hadir juga Konjen RI untuk LA Saud Krisnawan, mantan Dubes RI untuk AS Sonny Bowoleksono, Ketua Yayasan Indonesia Muslim Foundation (IMFO) Dwirana Satyavat dan rombongan dari Indonesia.

Masjid bernuansa putih dan berlantai dua ini baru selesai direnovasi sekitar dua bulan lalu. Masjid ini dibeli dan direnovasi atas amal jariyah umat muslim Indonesia dan mayoritas bantuan keluarga besar almarhum Mochamad Thohir pada 2018 lalu.

“Dengan izin Allah SWT dan mengucap bismillahirrahmanirrahim saya buka masjid At-Thohir ini,” kata Dubes Rosan.

Menurut Rosan, dengan adanya Masjid At-Thohir, maka saat ini ada 6 masjid yang dikelola komunitas muslim Indonesia. Sebelumnya, ada 1 masjid di Maryland, 1 masjid di Houston, 1 masjid di New York, 1 masjid di Philadelphia, 1 masjid di Washington,DC, dan sebuah pesantren di Connecticut.

Rosan berharap kehadiran masjid At-Thohir akan membuat makin berkembangnya komunitas muslim di Los Angeles. “Semoga acara-acara untuk generasi muda kita akan berkembang dan mempererat silaturahim. Juga bisa berdampak positif, tidak hanya untuk komunitas muslim, tapi juga untuk komunitas agama lain,” harap Rosan.

Rosan menyampaikan terima kasih atas upaya masyarakat muslim di Los Angeles dan Boy Thohir serta keluarga Mochamad Thohir atas berdirinya masjid ini.

“Saya dan Pak Boy bukan hanya kenal 5-10 tahun, tapi kami sudah berteman sejak SMA. Saya melihat keluarga besar beliau selalu memberikan sumbangsih yang nyata dalam segala aspek. Keberadaan masjid ini kontribusi nyata keluarga Pak Thohir dan masyarakat muslim di sini,” kata Rosan, yang juga pengusaha nasional ini.


Rosan merasa terhormat bisa hadir di tengah-tengah masyarakat Indonesia di Los Angeles. “Minggu depan kita masuk Ramadhan. Saya ingin sampaikan mohon maaf sebesar-besarnya, semoga kita bisa menyambut Ramadhan dengan hati bersih,” kata Rosan.

Pada peresmian masjid ini, Boy Thohir yang hadir bersama anak bungsunya, Gama Thohir, menceritakan bagaimana asal muasal pendirian masjid At-Thohir ini. Menurut dia, kisah ini bermula sekitar 2015, saat ayahnya sering mengeluh saat salat Jumat di Los Angeles ketika sedang berlibur.

“Kok di LA ini, tidak ada masjid yang dimiliki orang Indonesia. Padahal di sini, ada puluhan ribu WNI. Saya joke saat itu, insya Allah saya dan teman-teman akan mencari lahan dan mendirikan masjid,” ujar Boy, yang 30 tahun lalu kuliah di LA.


Akhirnya, Boy bertemu Satyavat dan pengurus IMFO dan mendapat cerita bahwa komunitas muslim di LA memang sedang mencari bangunan untuk dijadikan masjid. Namun, belum ada bangunan yang cocok untuk dibeli dan dijadikan masjid. Keinginan komunitas muslim Indonesia untuk memiliki masjid sudah sejak lama.


“Sampai kemudian, ayah saya wafat pada akhir 2016, pencarian bangunan untuk masjid belum juga ketemu. Sejak saat itu, saya, kakak saya dan Erick (Thohir) berjanji ingin rasanya sebagai bakti putra-putri almarhum membangun masjid di LA. Kebetulan saya sudah puluhan tahun di sini, saya aktif di Permias (Persatuan Mahasiswa Indonesia-Amerika) dan memang sudah lama punya cita-cita agar ada masjid di LA,” kata kata pria yang alumnus University of Southern California.

Akhirnya sekitar 2018, Boy dan pengurus IMFO berhasil mendapatkan bangunan yang saat ini dijadikan masjid At-Thohir ini.

“Alhamdulillah, kita bersyukur bisa mendapatkan masjid ini dan tentunya kami dan pengurus IMFO yang sudah cukup lama dari puluhan tahun lalu melakukan donasi sedikit demi sedikit, akhirnya bisa membeli masjid ini dan melakukan renovasi,” ujar Boy.


Boy meminta maaf kepada komunitas muslim Indonesia di LA karena renovasi masjid agak tertunda karena pandemi. Renovasi yang dimulai 2019 akhirnya baru selesai di 2021 ini.


“Sekali lagi syukur alhamdulillah, hari ini masjid bisa diresmikan Bapak Dubes. Insya Allah masjid ini bisa dimakmurkan dan sekaligus memakmurkan saudara-saudara kita,” ujar Boy yang berharap bahwa jemaah masjid At-Thohir bisa menjadi contoh kepada warga LA bahwa umat Islam cinta damai, toleran, dan rahmatan lilalamin.

Senada dengan Boy, Satyavat juga menceritakan hal yang sama.

“Kami bersyukur bahwa kami dipertemukan dengan Bapak Boy Thohir yang juga punya keinginan membangun masjid. Banyak kendala saat kami mencari bangunan untuk dijadikan masjid. Tapi, alhamdulillah per 17 Agustus 2018, bertepatan hari Kemerdekaan kami bisa lock bangunan ini untuk dijadikan masjid,” kata Satyavat yang sudah tinggal di AS sejak 1982 ini.
Menurut Satyavat, dana untuk membeli bangunan ini berasal dari dana donasi/amal jariyah komunitas muslim di LA dan keluarga Bapak Mochamad Thohir, 40:60. Dana renovasi bangunan juga berasal 40 persen dari donasi masyarakat dan 60 persen dari keluarga Thohir.

Satyavat berharap, keberadaan masjid At-Thohir ini bisa mempersatukan umat Islam Indonesia yang ada di LA. Pengurus IMFO yang akan mengelola masjid ini juga akan melakukan komunikasi yang baik dengan komunitas muslim dari negara-negara lain yang ada di LA.

Peresmian masjid ini ditutup dengan doa oleh Ustaz Osman Omar Shihab. Kemudian dilanjutkan dengan pemotongan pita yang dilakukan Dubes Rosan dan disaksikan Boy Thohir dan juga komunitas muslim Indonesia. Setelah itu, dilanjutkan dengan penampilan anak-anak dan remaja muslim Indonesia, makan siang bersama dan ditutup dengan salat zuhur berjemaah.

Masjid berluas bangunan sekitar 650 meter persegi ini berada di lahan seluas sekitar 1.000 meter persegi. Masjid ini memiliki ruang utama untuk salat berkapasitas 250 jemaah, aula pertemuan yang berkapasitas 250 orang, serta 4 ruang kelas tempat belajar anak-anak dan para remaja muslim Indonesia. (sumber: kumparan/gaf)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *