SMP Alcent Terapkan Kurikulum berbasis KARAKTER

BANDUNG (iHalal.id) — Kurikulum karakter merupakan hal yang sangat dibutuhkan di dunia pendidikan untuk Generasi Z ini. Gencarnya budaya dari berbagai Negara melalui media sosial membuat institusi pendidikan harus siap dan tahan banting untuk mengantisipasi berbagai hal negatif agar tidak memengaruhi akhlak dan moral siswa pada saat ini.

Siswa-Siswi SMP Alfa Centauri Bandung dengan khidmat mengikuti Pendidikan Karakter beberapa waktu lalu di Bandung. (Foto: Dok. SMP Alcent)

Selain untuk memberikan ilmu, sekolah juga mempunyai tugas yang sangat penting yaitu menciptakan dan meningkatkan akhlak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai hambatan dan masalah pada akhlak siswa adalah dengan cara mengimplementasikan kurikulum karakter di sekolah karena “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya.” (H.R. Tirmidzi, No. 1162).

SMP Alfa Centauri merupakan salah satu sekolah yang berkomitmen tinggi untuk mengimplementasikan pendidikan karakter agar akhlak siswa sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu cara yang dilakukan adalah menerapkan pendidikan karakter pada seluruh aspek pembelajaran di dalam mau pun di luar kelas melalui Program Kurikulum Karakter.

Komitmen tersebut bisa berjalan dengan baik karena diimbangi dengan kesiapan seluruh elemen pendukung didalamnya. Proses pendidikan karakter di sekolah tidak hanya memberikan beragam ilmu pengetahuan tetapi juga menanamkan norma-norma yang menunjukkan jati diri sebagai siswa yang memiliki integritas, kreativitas dan produktivitas.

Penanaman karakter bagi siswa, sangat tergantung kepada sistem yang diberlakukan di sekolah. Siswa akan menerapkan pendidikan karakter dalam kehidupan sehari-hari jika sekolah dan sistem mendorong untuk mendukung ke arah sana. Hal yang menjadi prioritas dalam penanaman karakter adalah guru. Guru menjadi pihak yang paling menentukan, karena gurulah yang paling sering berinteraksi dengan siswa.

“Guru kencing berdiri murid kecing berlari” seorang murid akan meniru apa yang dilakukan oleh guru (bahkan dalam hal yang tidak baik pun). Maka, guru haruslah memberikan teladan yang baik bagi siswa-siswanya.
Pendidikan karakter di sekolah sangat efektif disampaikan bukan dengancara verbal, ceramah atau penyuluhan semata.

Tetapi, teladan dari guru merupakan cara yang paling efektif untuk menanamkan norma-norma kepada siswa.“Guru adalah pihak yang pertama dan paling utama dibina saat kami berkomitmen untuk melaksanakan program kurikulum karakter di sekolah ini. Siswa melihat guru, siswa meniru guru. Jika karakter guru sudah baik, lebih mudah untuk membina siswa,” ujar Ibu Ani Muliani, S.Si, M.MPd selaku kepala SMP Alfa Centauri.

Mengingat pentingnya hal tersebut, tim pengembang kurikulum karakter SMP Alfa Centauri membutuhkan waktu hampir tiga tahun berusaha menggodok program ini. “Kami sampai keliling ke puluhan sekolah yang kami anggap memiliki program pengembangan karakter untuk belajar pada mereka, study banding.

Kami melihat dan mempelajari karakter apa yang harus duluan dibina, mengapa mereka (sekolah lain) dapat konsisten melaksanakan, apa kurangnya apa lebihnya. Semua masukan tersebut kami ramu hingga akhirnya melahirkan program kurikulum karakter khas SMP Alfa Centauri.” Kata Bapak Herul Wahyudin, S.Pd selaku anggota tim penggagas program kurikulum karakter.

Terdapat tujuh karakter yang akhirnya dipilih Yayasan Taqwa Cerdas Kreatif sebagai tujuh karakter unggulan yang harus dibina terlebih dahulu oleh seluruh unit SD, SMP dan SMA Alfa Centauri, yaitu jujur, disiplin, bersih dan rapi, berkata sopan, mandiri, tangguh dan bermanfaat. “Ketujuh karakter tersebut sebetulnya merupakan karakter umum yang diketahui oleh semua orang. Tapi kita sepakat, saat ini karakter-karakter inilah yang justru mulai pudar pada diri seorang guru dan juga siswa”. Lanjut Herul.

Pembinaan ketujuh karakter ini menjadi hal utama untuk pelaksanaan program pendidikan karakter. Seperti yang sudah dijelaskan, bahwa untuk menjalankan sebuah program pendidikan karakter dibutuhkan sistem yang mendukung. “Disini kami ingin siswa dan guru menjadi insan yang berakhlaqul karimah. Akhlak yang sesuai dengna fitrah kemanusiaannya.

“Kalau mau disiplin, tidak bisa hanya teriak-teriak kalian harus disiplin, harus disiplin, tetapi harus dengan sistem dan teladan. Salah satu sistem yang kami jalankan adalah pembuatan SOP (standar operasional prosedur) untuk aktivitas yang melibatkan seluruh civitas. Mulai dari cara berbaris, berdoa, makan siang bersama, ibadah bersama hingga pemberian reward dan punishment pun harus berlandaskan SOP, sehingga ada patokan baku yang seragamdalam menjalankan program.” Lanjut Ani Muliani.

Jika kita mengingankan kebun yang indah maka kita harus menyiram semua bunga dan memberikan pupuk yang terbaik. Begitu pun program di sekolah, Seluruh SOP dan program kurikulum karakter harus diketahui oleh seluruh civitas akademika SMP Alfa Centauri agar semua elemen ikut serta dalam menegakan program kurikulum. Adapun proses sosialisasi kepada siswa selalu kami lakukan pada saat MPLS (Masa Pengenalan

Lingkungan Sekolah) yang berlangsung selama 2 pekan lebih. Tidak hanya untuk siswa kelas 7 tetapi juga kelas 8 dan 9. Sedangkan bagi guru, diikut sertakan dalam pelatihan pendidikan karakter secara khusus di Rindam III Siliwangi yang ditangani langsung oleh pihak TNI.

“Lancar kaji karena diulang, pasar jalan karena diturut” artinya kepandaian atau kemahiran seseorang didapat karena rajin berlatih secara konsisten. Peribahasa ini sangat cocok untuk ditanamkan dalam kehidupan sehari hari. Karakter siswa harus terus dibina dan dilatih secara konsisten agar karakter yang diinginkan bisa tercapai.

Semoga semua ikhtiar SMP Alfa Centauri untuk menjadi sekolah berbasis pendidikan karakter dapat terlaksana dengan baik dan kedepannya mampu berperan dan mengambil andil dalam memperbaiki akhlak bangsa melalui pendidikan. (Fikri Azis Makrus, S.Pd, Pengajar SMP Alfa Centauri Bandung)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *