Universitas YARSI l Aktif Atasi Stunting di Pandeglang

JAKARTA, (iHalal.id) — Rektor Universitas YARSI Prof. Dr. H. Fasli Jalal, PhD, mengatakan, pihaknya mengirimkan dosen dan mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu untuk melakukan kegiatan pendampingan atasi Stunting di Pandeglang.

“Kami akan mengirimkan dosen dan mahasiswa dari Fakultas Kedokteran yang disupport oleh Fakultas Psikologi, Ekonomi dan Teknologi Informasi serta Bagian Agama Islam,” ujar Prof. Fasli Jalal.

Diketahui, sebanyak 415 orang di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten terpapar Sunting. Oleh karena itu diperlukan penanganan khusus dari berbagai pemangku kebijakan seperti perguruan tinggi dalam hal ini Universitas YARSI, lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta, dinas kesehatan, dinas pemukiman, dinas pertanian, dan dinas terkait lainnya.

Hal ini dikemukakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Raden Dewi Setiani di pada Rapat Kordinasi Penanganan Penurunan Stunting di Hotel Horison Altama, Pandeglang, Jumat (26/7/2019).

Menurut dia, kasus Stuntingi di Pandeglang bila ditangani secara bersama dan berkelanjutan, maka akan segera teratasi.

“Stunting itu bukanlah semata karena kekurangan gizi atau gizi buruk ataupun orang tersebut miskin. Stunting terjadi karena kesalahan pola asuh orangtua dan orang dewasa kepada anaknya, seperti ibu hamil dilarang minum susu atau makan daging karena khawatir kena darah tinggi, kemudian bayi tidak diberi ASI atau pemberian makanan tambahan, dan lain-lain. Padahal ASI penting bagi bayi,” kata Dewi.

Ia menjelaskan terdapat 10 desa fokus Stunting di Pandeglang yakni Desa Tegalongok, Pasir Karang, Koroncong, Pakuluran, Bayumundu, Kadu Maneuh, Kadu Gadung, Koncang, Langeunsari, dan Desa Pasir Durung.

“Nantinya peran Universitas YARSI ini memberikan pendamping di posyandu atau tempat kesehatan dan penyuluhan kepada masyarakat disana sebagaimana fungsi perguruan tinggi melalui Tri Darma yakni pengabdian masyarakat,” ungkapnya.

Sementara itu, Fasli Jalal yang juga dikenal sebagai mantan Wakil Menteri Pendidikan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini memaparkan, Universitas YARSI yang dipimpinnya yang terletak di Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat memiliki 6 Fakultas dengan 10 prodi yakni Fakultas Kedokteran dengan Prodi Pendidikan Dokter dan Profesi Dokter), Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Prodi Manajemen dan Akuntansi), Fakultas Psikologi, Fakultas Teknologi Informasi (Prodi Teknik Informatika dan Prodi Ilmu Perpustakaan), Fakultas Kedokteran Gigi (Prodi Pendidikan Dokter Gigi dan Prodi Profesi Dokter Gigi) dan Sekolah Pasca Sarjana dengan 3 prodi yaitu Magister Manajemen, Magister Kenotariatan dan Magister Sains Biomedis.

“Universitas YARSI bersama 17 perguruan tinggi di Indonesia ditunjuk Kementerian Kesehatan untuk melakukan pendampingan mengatasi Stunting. Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu kabupaten prioritas penanggulangan stunting yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan untuk mendapat pendampingan program penurunan stunting oleh Universitas YARSI,” jelas Fasli Jalal.

Camat Cipeucang, Caswa mengucapkan terima kasih atas bantuan Universitas YARSI dalam pendampingan mengatasi Stunting di wilayahnya. Dikatakan, dengan luas wilayah 2.191 hektar dan penduduk sebanyak 31.507 orang, kecamatan Cipeucang memiliki 10 desa yakni Desa Kadu Gadung, Curug Barang, Pasir Eurih, Batu Ranjang, Koncang, Cikadueun, Pasir Mae, Parumasan, Palanyar dan Kalang Gunung.

“Ada dua desa di tempat kami yang terkena Stunting yakni desa Kadu Gadung dan Koncang dengan total sekitar 108 bayi usia 0 hingga 5 tahun,” kata Caswa.

“Saya berharap kegiatan pengentasan Stunting tidak hanya sampai disini, tapi berkelanjutan seperti perbaikan sanitasi, air bersih, perbaikan gizi seimbang, perbaikan kesehatan, pemberdayaan para petaninya yang tentunya ada payung hukumnya melalui peraturan bupati atau semacam program utama dari kabupaten Pandeglang,” kata Caswa. (Deden Heru)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *