Catatan Abdullah Abubakar Batarfie*
Nongkrong sambil nyerudup kopi hitam di Kedai Kopi Heritage, Pabaton, kota Bogor jadi lebih dari sekadar ngopi. Obrolan kami mengalir hangat, membahas sejarah, pentingnya merawat warisan budaya, hingga seni rupa dan keragaman budaya yang hidup di kota Bogor.
Koordinator Japas (Jalan Pagi Sejarah) Abdullah Batarfie (kanan) sedang berbincang dengan Zeffry (tengah) dan istri (kiri) tentang para maestro seni rupa Bogor seperti Ernest Dezentje, Bet Weider, hingga G.A. Kadir. (foto: dok. pribadi)
Saya berkesempatan bertemu dan berdiskusi bersama para senior yang sarat pengalaman, M. Soeharto Assegaf, Pemred Halal.id, dan Bapak Taufik Hassuna Joban dari Tim Ahli Cagar Budaya Kota Bogor. Obrolan kami seperti mesin waktu, membawa kami menjelajah masa lalu yang penuh makna.
Saya pun bertemu tanpa sengaja dengan Pak Zeffry dan istri yang tak pelit berbagi wawasan luas tentang para maestro seni rupa Bogor seperti Ernest Dezentje, Bet Weider, hingga G.A. Kadir.
Waktu terasa singkat saat kami larut dalam diskusi penuh semangat. Rasanya, sejarah tak hanya untuk diingat, tapi untuk terus dihidupkanādari secangkir kopi, percakapan, hingga pertemuan.
Karena merawat sejarah adalah cara kita mencintai kota ini, dengan sepenuh hati.
Terima kasih kepada Mas Raya Triya owner Kedai Kopi Heritage yang juga telah menyambut dengan hangat dan ikut meluangkan waktu bersama kami. @kedai_kopi_heritage @taufikhassunna













