Universitas UMMI Bogor MoU dengan Kabupaten Nias Selatan

NIAS (iHalal.id) — Desa Hiligeho Sogawu, Kecamatan Tanah Masa, Kabupaten Nias Selatan menjadi saksi pentingnya kolaborasi pusat dan daerah dalam membangun kepulauan. Pada Kamis (26/6), Di tengah pemulihan kesehatannya, Rektor Universitas UMMI Bogor yang juga Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS. menunjukkan kepedulian luar biasa dengan turun langsung meninjau potensi hasil laut sekaligus menyimak harapan warga nelayan. Didampingi Wakil Rektor III bidang Kerja sama dan Kemahasiswaan Universitas UMMI Bogor Dr. Ir. Salim Albakri, MM., Wakil Bupati Kabupaten Nias Selatan Ir. Yusuf Nache mengakui kunjungan ini menjadi langkah konkret mendorong pembangunan kelautan dan perikanan di wilayah kepulauan.

Jajaran Pemda Kabupaten Nias Selatan berfoto seusai acara penandatanganan MoU antara Rektor Universitas UMMI Bogor Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS. dengan Bupati Nias Selatan yang didampingi Wakil Bupati Ir. Yusuf Nache, Jumat (27/25). Realisasi MoU tersebut antara lain untuk pengembangan SDM Kabupaten Nias Selatan dengan pengiriman mahasiswa belajar di UNMI. Tgl 27 Juni 2025. (foto:Dok. UNMI Bogor).

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Yusuf Nache menekankan bahwa kunjungan Prof. Rokhmin merupakan lanjutan dialog strategis dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan. Fokus utamanya: menggali dan mengangkat potensi maritim kepulauan sebagai poros pembangunan daerah.

“Kedatangan Anggota DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan merupakan tindak lanjut dari kunjungan kami sebelumnya terkait dengan potensi pengembangan kelautan dan perikanan di kepulauan. Ini bukan hanya soal pengembangan sektor perikanan, tetapi juga menyangkut masa depan pembangunan kepulauan secara menyeluruh,” ujar Yusuf Nache penuh semangat.

Prof. Rokhmin, yang dikenal sebagai tokoh maritim nasional, menyimak langsung aspirasi nelayan, sembari meninjau kekayaan hasil laut setempat. Meski berasal dari Dapil Jawa Barat, kepeduliannya melampaui batas administratif.

Dengan potensi laut yang besar, Nias Selatan berpeluang menjadi lumbung ekonomi biru. Kehadiran Prof. Rokhmin menjadi harapan baru bagi nelayan dan masa depan maritim Indonesia.

“Ini bukan sekadar soal ikan atau udang—ini menyangkut masa depan Nias Selatan sebagai kekuatan kelautan Indonesia,” ujarnya penuh semangat.

Yang menarik, meskipun berasal dari Dapil Jawa Barat, Prof. Rokhmin menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan kepulauan, bahkan dalam kondisi kesehatan yang belum pulih sepenuhnya. Bagi Pemerintah Daerah, kehadirannya adalah kehormatan sekaligus harapan.

Wabup Yusuf juga menyoroti pentingnya pembangunan Pulau Simuk, pulau terluar yang memiliki posisi vital bagi pertahanan negara. “Kami tak akan mampu bertindak cepat bila terjadi sesuatu di sana tanpa dukungan pemerintah pusat,” jelasnya, sembari berharap agar pusat hadir bukan hanya lewat kebijakan, tetapi aksi nyata.

Dari kunjungan ini, benih-benih harapan telah ditanam: bahwa melalui suara dan pengaruh seorang tokoh nasional seperti Prof. Rokhmin, impian masyarakat pesisir bisa menjelma jadi kenyataan. Dan bahwa Nias Selatan, dengan lautnya yang luas dan potensi yang besar, layak menjadi bintang di peta pembangunan nasional.

Wabup Yusuf Nache, menyampaikan harapan besar kepada Prof. Rokhmin Dahuri yang juga Menteri Kelautan dan Perikanan 2001 – 2004 itu agar bisa menyampaikan aspirasi atau keluh kesah masyarakat yang ada di kepulauan ini, dan pemerintah daerah juga telah menyampaikan informasi bahwa ada pulau terluar yang ada di  Kabupaten Nias Selatan ini yaitu Pulau Simuk.

“Kami menitipkan keluh kesah masyarakat kepulauan kepada Prof. Rokhmin. Khususnya soal Pulau Simuk, pulau terluar yang strategis, tapi belum terjangkau secara optimal oleh negara,” ujarnya.

Wabup menegaskan, posisi geografis Pulau Simuk sangat vital dalam konteks pertahanan negara. Namun kondisi infrastruktur, akses layanan, dan dukungan pembangunan masih sangat minim.

“Jika terjadi sesuatu di sana, kami tak punya daya untuk mengintervensi. Maka kami butuh perhatian serius dari pusat,” tambah Yusuf.

Diharapkan, melalui sosok nasional seperti Prof. Rokhmin yang dikenal sebagai pakar kelautan dan Anggota DPR RI, suara masyarakat pulau terluar bisa sampai ke meja pengambil kebijakan.

“Pulau ini, sangat strategis untuk wilayah pertahanan, dan apabila ada sesuatu kejadian, kami tidak mampu untuk mengintervensinya, untuk itu, kami berharap perhatian pembangunan di segala bidang dari pemerintah pusat, agar masyarakatnya sejahtera,” jelasnya.

Dengan adanya dukungan dari tokoh nasional seperti Prof. Rokhmin Dahuri, Pemerintah Kabupaten Nias Selatan berharap pembangunan di sektor kelautan dan kepulauan akan segera terealisasi. Terutama, dalam rangka memperkuat ketahanan wilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah terpencil.

“Kami tak sanggup melakukan intervensi sendiri jika terjadi sesuatu di Pulau Simuk. Karenanya, kami harap pemerintah pusat mau turun tangan dan hadir dengan solusi konkret,” tegasnya, seperti ditulis Askara.co.

Rektor Universitas UMMI Bogor Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS. berfoto dengan muspida dan para nelayan Kabupaten Nias Selatan disela kunjungan kerja Jumat (27/25). (foto:dok. UNMI Bogor).

Laut Bukan Sekadar BatasTapi Masa Depan

Pakar kelautan nasional, Prof. Rokhmin Dahuri, menyampaikan pandangan strategis soal peran krusial sektor kelautan bagi masa depan Indonesia.

“Laut bukan sekadar batas geografis, melainkan penentu arah pembangunan nasional,” tegasnya di hadapan masyarakat nelayan dan pejabat daerah.

Rektor Universitas UMMI Bogor ini memaparkan tiga mandat utama sektor kelautan dan perikanan: mengatasi persoalan internal seperti kemiskinan nelayan dan kerusakan ekosistem, berkontribusi dalam solusi masalah nasional seperti stunting dan ketimpangan, serta menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi berbasis Ekonomi Biru dan teknologi.

Ia menekankan bahwa pembangunan maritim tak bisa lagi dilakukan secara konvensional. Harus ada valuasi ekonomi sumber daya laut, agar setiap kebijakan benar-benar berdampak dan berkelanjutan.

Bagi wilayah seperti Pulau Simuk yang disebutnya sangat strategis, perhatian pusat bukan sekadar harapan, tapi keharusan. Pesan Prof. Rokhmin menjadi penguat bagi Pemerintah Kabupaten Nias Selatan dalam mengupayakan kehadiran negara secara nyata di ujung perbatasan negeri.

Melalui kerja sama lintas sektor dan perhatian dari pemerintah pusat, harapan besar untuk masa depan Nias Selatan kini mulai terbuka lebar.

Hadir dalam kesempatan itu antara lain Staf Ahli Setao Amazihono, Kapolsek PP Batu, Anggota DPRD Kabupaten Nias Selatan Dapil VI, Kadis DPMD, Kadis Perikanan, Camat Tanah Masa, Camat PP Batu, Camat PP Batu Utara, para kepala desa, serta perwakilan masyarakat dan nelayan. (red/gaf)